Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Sempat Dilanda Keresahan, Desa Bedoro Sragen Akhirnya Umumkan Bebas Kasus Covid-19. Hasil Swab Satu Pemudik dan 5 Orang Keluarganya Dinyatakan Negatif, Warga Lega

Kades Bedoro, Prihartono. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pemdes Bedoro, Kecamatan Sambungmacan, Sragen mengumumkan bahwa wilayah desa tersebut resmi bebas dari kasus covid-19 atau corona virus.

Hal itu dilontarkan menyusul keresahan warga lantaran sempat muncul hasil swab terhadap salah satu warga yang mudik dari Kalimantan Timur dan dinyatakan positif covid-19 pada tiga hari lalu.

Padahal, sebelumnya yang bersangkutan dinyatakan nonreaktif saat rapid test. Keresahan baru mereda setelah hasil swab ulang yang dilakukan pemuda berinisial EM (31) setiba di Kalimantan, keluar Rabu (29/7/2020) tadi malam dan menunjukkan tanda negatif covid-19.

“Alhamdulillah, kami dapat kabar dari EM yang menyampaikan hasil swab test di Kaltim tadi malam sudah keluar dan dinyatakan negatif. Kemudian hasil swab lima anggota keluarganya di sini (Bedoro) juga sudah keluar dan juga negatif. Dengan demikian, kami sampaikan bahwa Desa Bedoro bebas kasus covid-19. Warga juga langsung lega,” papar Kades Bedoro, Pri Hartono, Kamis (30/7/2020).

Ia menguraikan hasil negatif itu sangat melegakan dan menjadi pereda keresahan warga. Pasalnya selama ini, Desa Bedoro terbilang sangat ketat dalam pemantauan dan pencegahan sehingga sejak awal pandemi, relatif steril dari kasus PDP dan tak pernah ada kasus positif.

Kasus positif corona atau covid-19 yang sempat dialamatkan pada EM (31) seorang pemuda asal Desa Bedoro, Kecamatan Sambungmacan, Sragen pada Minggu (26/7/2020) itu hingga kini juga menyisakan cerita dan pertanyaan besar.

Pasalnya hasil rapid test dan swab test pemuda yang merantau di Kalimantan Timur itu sempat berubah-ubah. Hal itu membuat pemuda itu, keluarga hingga pihak desa kebingungan.

Data yang dihimpun JOGLOSEMARNEWS.COM , EM pulang ke kampung halaman di Bedoro, Sambungmacan beberapa waktu lalu.

Ia pulang untuk menengok orangtuanya yang sudah tua karena pada Lebaran lalu tak bisa pulang akibat kondisi pandemi dan pembatasan aturan perjalanan.

Setelah pulang dan beberapa saat di rumah, ia pun berniat kembali ke perantuan di Kalimantan Timur. Karena ingin naik pesawat, EM pun memeriksakan diri sekaligus melakukan rapid dan swab test mandiri sebagai syarat mengurus surat keterangan sehat.

“Yang bersangkutan periksa dan melakukan rapid serta swab test mandiri ke RSUD Moewardi Solo. Tanggal 16 Juli kemarin periksa. Tanggal 20 Juli keluar hasil rapid test dan dinyatakan nonreaktif,” urai Kades.

Karena nonreaktif atau negatif, sehingga EM pun langsung bertolak ke Kaltim dengan naik pesawat. Kades menguraikan selama perjalanan hingga bandara, EM menceritakan bahwa semua berjalan lancar dan tidak ada kendala.

Selain kondisinya juga sehat, surat sehat dan hasil rapid test nonreaktif membuatnya aman dan lolos pengecekan. Sampai akhirnya yang bersangkutan tiba di Kaltim dengan selamat tanpa kendala.

Persoalan muncul ketika sehari tiba di Kaltim, atau tanggal 23 Juli 2020, mendadak ada pemberitahuan dari pihak rumah sakit soal hasil swab test EM sudah keluar dan dinyatakan positif covid-19.

“Mendengar hasil itu, semua kaget. Bagaimana bisa hasil rapid test negatif, tapi swab dinyatakan positif. Padahal yang bersangkutan terlanjur melakukan perjalanan dan sampai di Kalimantan.

Di tengah kebingungan itu, kemudian pihak DKK melakukan tracking dan melakukan swab test terhadap lima anggota keluarga yang kontak erat dengan EM ketika di rumah.

Menurut Kades, bersamaan dengan itu, EM juga melakukan swab test mandiri di Kaltim dan hasilnya baru saja keluar, Rabu (29/7/2020) malam tadi.

Dan mengejutkan, ternyata hasil swab EM di Kaltim menunjukkan bahwa ia dinyatakan negatif covid-19. Bersamaan itu, hasil swab lima keluarganya di Bedoro, juga sudah keluar dan semuanya dinyatakan negatif.

“Alhamdulillah, tadi malam hasil swab EM di Kaltim sudah keluar dan dinyatakan negatif. Lima anggota keluarga juga negatif sehingga semua negatif. Kami dan warga baru bisa lega. Sebelumnya sempat resah karena hasil testnya kok berubah-ubah,” tukasnya.

Sebelumnya, EM dinyatakan positif bersama empat warga Sragen lainnya pada Minggu (26/7/2020).

“Ada tambahan lima kasus positif hari ini. Hasil swab keluar hari ini dan kelimanya dinyatakan positif covid-19. Tiga orang dari Kecamatan Gemolong, satu dari Tanon dan satunya dari Kecamatan Sambungmacan,” papar Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sragen, Tatag Prabawanto, kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Minggu (26/7/2020). Wardoyo

Exit mobile version