Site icon JOGLOSEMAR NEWS

UNS Siapkan Rumah Singgah Untuk Sivitas Akademika Positif Covid-19

Ilustrasi virus corona. Pixabay

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mendirikan rumah singgah untuk Sivitas akademikanya yang positif terkena Covid-19. Rumah singgah tersebut berada di belakang Rumah Sakit (RS) UNS.

Rektor UNS, Prof. Jamal Wiwoho mengatakan, rumah singgah yang diberi nama Gedung Medical Education Reseach Centre (MER-C) tersebut memiliki kapasitas 60 tempat tidur.

“Jumlah pasien positif Covid-19 di Soloraya akhir-akhir ini mengalami kenaikan. Maka dari itu, kami dari UNS menyiapkan rumah singgah. Rumah singgah ini diperuntukkan untuk merawat sivitas akademika UNS yang positif Covid-19 dengan tanpa gejala,” terang Prof. Jamal, Rabu (22/7/2020).

Prof. Jamal menambahkan, pada tanggal 11 dan 12 Juli 2020, RS UNS menerima 25 pasien positif Covid-19 dari RSUD Dr. Moewardi yang terdiri dari residen, dokter spesialis dan tenaga administrasi untuk menjalani isolasi di RS UNS.

“Dan pada Selasa (21/7/2020), kami mendapat info dari RS UNS, bahwa RS UNS hingga saat ini merawat 72 pasien, yang terdiri dari 67 positif Covid-19 dan 5 masih menunggu hasil swab. Karena cukup banyak maka para pasien ditempatkan di bangsal khusus Covid-19 yaitu di lantai 5 dan 7 dengan kapasitas 80 tempat tidur,” imbuhnya.

RS UNS sangat ketat menjalankan prosedur pencegahan Covid-19.

“Kami mengimbau kepada masyarakat luas khususnya yang berada di wilayah Solo dan sekitarnya untuk disiplin dan melakukan 3M yaitu menjaga jarak, memakai masker dan mencuci tangan sesering mungkin dengan sabun karena pandemi Covid-19 belum berakhir,” imbuh Prof. Jamal.

Sementara itu, Direktur RS UNS, Prof. Hartono menambahkan, memang selama dua Minggu ini terjadi peningkatan kasus Covid -19. “Jadi pemeriksaan di Lab kami itu mengalami peningkatan. Kami menghimbau Pemkot dan Pemda di eks Karesidenan Surakarta untuk membuat kebijakan yang ketat terkait dengan Physical distancing, pakai masker karena banyak masyarakat yang belum paham. masih banyak dijumpai ditempat keramaian yang belum jaga jarak, belum disiplin pakai masker, sehingga Pemda perlu membuat aturan ketat,” ujar Prof. Hartono.

Prof. Hartono menghimbau jika tidak penting, tidak perlu keluar rumah. “Kalau terpaksa harus keluar rumah untuk menjalankan aktivitas pekerjaan maka upayakan menjaga jarak dengan orang lain dan disiplin memakai masker dan sebisa mungkin sering cuci tangan dengan sabun,” tukasnya. Triawati PP

Exit mobile version