SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sebanyak 19 mahasiswa magang dari FKIP Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta melakukan magang di SMP Negeri 8 Surakarta.
Mereka diterima oleh Kepala SMPN 8 Surakarta, Triad Suparman, MPd di sekolah setempat, Selasa (4/8/2020). Kedatangan para mahasiswa tersebut didampingi oleh salah seorang dosen, Drs Waluyo MOr.
Kepala SMPN 8 Surakarta, Triad Suparman dalam sambutannya mengatakan bahwa magang kali ini berbeda dari magang-magang periode sebelumnya, lantaran mewabahnya Covid-19.
“Meski demikian, kita tetap harus semangat dengan menyesuaikan keadaan melalui pembelajaran daring,” ujarnya, sebagaimana dikutip dalam rilis yang dikirim Waka Kesiswaan, Wahyu Prihatin Sayekti ke Joglosemarnews.
Kepada para mahasiswa, Triad Suparman berpesan, untuk melakukan konsultasi dengan guru-guru pamong, dapat dilakukan secara bergiliran, demi menghindari kerumunan.
Sementara itu, Koordinator para mahasiswa, rs. Waloyo, M.Or mengapresiasi SMPN 8 yang telah menerima kedatangan para mahasiswa untuk melakukan magang.
Dia menjelaskan, magang mahasiswa merupakan program program yang harus dilalui oleh mahasiswa FKIP. Waloyo mengakui magang kali ini dilakukan tidak sama dengan masa-masa normal sebelumnya.
“Dalam kondisi normal, mestinya program magang ini melewati observasi, praktik dan FGD. Namun ini kondisi luar biasa,” ujarnya.
Penyerahan mahasiswa magang tersebut dilakukan secara perwakilan, lantaran mempertibangkan protokol kesehatan, di mana salah satunya di larang berkerumun.
Waluyo mengatakan, ke-19 mahasiswa tersebut siap menerima bimbingan dan pendampingan dari para pamong yang sudah bersertifikasi.
Sementara itu, koordinator guru pamong, Hesti Setyaningsih, S.Kom menjelaskan bahwa di sekolah tersebut cukup banyak guru pamong yang bias mendampingi masing-masing dari total 19 mahasiswa tersebut.
Sedangkan koordinator dosen, Drs. Waluyo, M.Or menyampaikan, para mahasiswa akan berproses di SMPN 8 selama sekitar dua bulan.
“Magang merupakan upaya pengenalan secara dini mahasiswa kepada sekolah yang dilaksanakan secara berjenjang,” ujarnya.
Magang pertama, yakni mengenal profesi kependidikan dengan melakukan observasi sekolah. Magang kedua berupa perencanaan pembelajaran.
“Magang adalah wadah untuk melatih mahasiswa untuk terjun di dunia kerja yang sebenarnya,” ujarnya, sebagaimana dikutip dalam rilisnya ke Joglosemarnews. suhamdani