Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Cegah Penyebaran Covid-19, Pemilik Indekos di Yogya Diminta Pantau Kedatangan Mahasiswa Rantau

Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi / tribunnews

YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Guna mencegah penyebaran Covid-19, Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta meminta para pemilik usaha indekos ikut aktif mengawasi mahasiswa luar daerah menjelang dimulainya kegiatan perkuliahan pada September mendatang.

“Kepada pemilik kos, sudah kami beri edaran tata cara menerapkan protokol pencegahan Covid-19,” ujar Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Yogyakakarta, Heroe Poerwadi, kepada wartawan Rabu (5/8/2020).

Dalam edaran itu, pihaknya meminta para pemilik indekos dan pengurus kampung yang wilayahnya banyak dihuni kos-kosan untuk membentuk tim kecil guna membantu mahasiswa luar daerah saat datang ke Yogyakarta.

Tim di kampung-kampung itu yang akan mengarahkan mahasiswa asal luar Yogyakarta yang berdatangan mulai Agustus untuk melakukan isolasi mandiri.

“Setiap pemilik kos juga wajib mendata dan melaporkan kepada ketua RT/RW atau ketua di kampung terkait keberadaan mahasiswa yang datang untuk monitoring,” ujarnya.

Jika terdapat wilayah yang lokasinya tidak memungkinkan untuk dilakukan isolasi mandiri, Pemkot Yogya sudah berkomunikasi dengan pihak kampus agar menyiapkan satu atau dua ruang kelas untuk dipakai sebagai lokasi isolasi mandiri.

“Kami sudah dialog dengan para rektor kampus di Yogyakarta untuk berkoordinasi soal kedatangan para mahasiswa ini,” tambahnya.

Jumlah mahasiswa di Kota Yogyakarta sendiri ditaksir berada di angka lebih dari 200.000 orang.

Padahal, penduduk Kota Yogyakarta hanya sekitar 400.000 jiwa.

Sehingga dipastikan separuh penghuni Yogyakarta adalah mahasiswa.

Pantauan Pemkot Yogyakarta, sebenarnya gelombang kedatangan para mahasiswa sudah terjadi sejak Juni lalu.

Namun Agustus ini, diperkirakan gelombang kedatangan itu lebih tinggi karena mendekati masa perkuliahan.

Pemerintah Kota Yogyakarta juga telah memiliki Corona Monitoring System (CMS) yang memungkinkan memberikan rekomendasi bagi mahasiswa untuk melakukan skrining mandiri.

Dari layanan skrining mandiri itu, mahasiswa akan disodori sejumlah pertanyaan untuk dijawab sesuai kondisi mereka masing-masing.

Lalu akan mendapat rekomendasi, apakah mereka dalam keadaan sehat, perlu isolasi mandiri, atau harus segera melakukan pengecekan di fasilitas layanan kesehatan seperti puskemas terdekat.

Exit mobile version