Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Ganjar Tegaskan Kasus Penyerangan di Pasar Kliwon Harus Ditindak Tegas

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat memberikan keterangan kepada wartawan melalui sistem daring, Selasa (2/6/2020). Humas Pemprov Jateng

SEMARANG, JOGLOSEMARNEWS.COM — Kasus penyerangan yang terjadi di kawasan Pasar Kliwon, Kota Solo pada Sabtu (8/8/2020) memantik perhatian serius Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Dengan tegas, Ganjar meminta agar Polda Jawa Tengan tidak ragu-ragu untuk mengusut penyerangan saat acara midodareni (doa sebelum acara pernikahan) tersebut. Pasalnya, dalam kasus penyerangan yang menyebabkan luka-luka dan kerusakan oleh sekelompok orang itu bukanlah yang pertama kali terjadi di Kota Surakarta.

“Benar, kasus seperti ini tidak hanya sekali saja terjadi. Sehingga penegakan hukumnya tidak boleh diragukan. Siapa yang kemudian merusak atau melanggar regulasi-regulasi ini sudah tidak usah ragu, ditindak saja,” kata Ganjar.

“Kami butuh baik kok negeri ini. Kita butuh baik maka pembinaan kita lakukan. Ketika kemudian kesepakatan dulu baik-baik, mau melakukan, dan seterusnya tetapi faktanya tidak, ya sudah ditindak saja di pelakunya. Tidak usah ragu-ragu soal ini,” sambung Ganjar Pranowo, saat ditemui di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Senin (10/8/2020) siang.

Ganjar Pranowo juga menjelaskan, setelah mendapat laporan terkait kejadian tersebut, Ganjar langsung berkoordinasi dengan Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi, intelijen, dan semua aparat penegak hukum.

“Bapak Kapolda sendiri juga sudah menyampaikan kepada saya tahapan-tahapan yang sedang dilakukan. Saya dukung penuh untuk penegakan hukum itu,” jelas dia.

Lebih lanjut, Ganjar menegaskan, siapa saja yang mengalami luka agar segera sembuh. Pihaknya sudah koordinasi dengan penegak hukum. Pihaknya sangat menyayangkan kejadian di bulan Agustus.

“Di mana kita ber-Bhineka Tunggal Ika, butuh persatuan, ada yang melakukan itu. Mbok iyao, kalau ada yang tidak benar itu koordinasi dengan kami. Kami sangat menyayangkan,” sambung Gubernur Ganjar Pranowo.

Sebelumnya diberitakan, Kapolresta Surakarta, Kombes Pol Andy Rifai memberikan penjelasan lengkap kepada awak media berkait kasus penyerangan dalam acara midodaerni di Kampung Mertodranan Rt 1/1 Kel/Kec Pasar Kliwon, Solo, Sabtu (08/08/20) petang menjelang maghrib.

Informasi yang dihimpun, kejadian itu bermula saat keluarga almarhum Assegaf bin Jufri menggelar acara midodareni atau tradisi doa bersma sebelum pernikahan. Namun mendadak, muncul puluhan orang yang mendatangi lokasi tersebut.

Tiga orang dikabarkan terluka setelah sebuah rumah digeruduk gerombolan massa. Sejumlah kendaraan seperti mobil mengalami kerusakan. Rata-rata mobil mengalami pecah kaca baik depan maupun samping.

“Kami mendapat laporan dari pemilik rumah ada sekelompok orang yang datang dan berniat membubarkan acara midodareni ini. Karena para terduga pelaku ini mengganggap apa yang korban lakukan tidak sesuai dengan ajaran mereka,” kata Andy kepada awak media, Minggu (09/08/20).

“Jadi para oknum ini mendesak acara tersebut dibubarkan secara paksa. Kita langsung datang ke lokasi dan melakukan negosiasi dengan pihak penyelenggara. Kita juga meminta mereka yang datang ini untuk pulang, namun mereka tidak mau,” tambah dia.

Setelah diadakan diskusi, Andy memaparkan jika pemilik rumah berkenan menghentikan penyelenggaraan acara tersebut. Namun saat anggota keluarga akan menuju kendaraan untuk pulang, puluhan oknum langsung melakukan penyerangan. Satria Utama

Exit mobile version