SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Untuk mendukung pengembangan Desa Plesungan, Karanganyar sebagai desa wisata, Tim KKN Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta memberikan pembekalan kewirausahaan berupa pembuatan oleh-oleh khas Desa Plesungan.
Tim KKN terdiri Yudha Prosto Skenoma (Manajemen), Arum Aisyah (Hukum), Desi (THP), Nanda Pratiwi (THP), Rustika (BK), dan Christina Arum (BK) dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Luqman Al Hakim, S.Pd., M.Pd.
“Harapan kami pembekalan ini dapat meningkatkan produktivitas Ibu-Ibu PKK dan menjadi kegiatan usaha baru yang dapat dikembangkan di kemudian hari, ” ungkap Nanda Pratiwi, sebagaimana dikutip dalam rilis ke Joglosemarnews.
Lebih lanjut, Nanda Pratiwi menjelaskan, oleh-oleh khas desa ini menggunakan bahan-bahan yang menjadi potensi Desa Plesungan, seperti pohung, jagung, dan kencur. Bahan-bahan tersebut diolah menjadi produk seperti bolu, telur jagung dan kencur instan.
Sedangkan di Dusun Selorejo Kulon, Mojokerto, Kedawung, Sragen, mahasiswa KKN Unisri grup 10, Tiyas Eka Febi, dengan DPL, Dr. Asih Handayani, memberikan pendampingan pembuatan produk homemade bunga plastik dari plastik bekas dan juga pendampingan pemasaran online menggunakan media sosial di facebook dan intagram.
“Penggunaan plastik bekas yang didaur ulang menjadi solusi untuk mengurangi pencemaran lingkungan, serta menciptakan produk bernilai jual tinggi. Dapat membantu perekonomian keluarga terdampak Covid-19, ” papar Tiyas Eka Febi.
Di wilayah Boyolali, mahasiswi KKN Unisri, Alfiah Rofiati, dari Prodi Ilmu Administrasi Negara, melakukan pendampingan pengolahan ayam potong menjadi nugget ayam.
Kegiatan berlangsung di rumah Hayati salah satu warga Desa Kunti, Kabupaten Boyolali yang usahanya terdampak Covid-19.
“Peternak sering mengeluhkan harga jual ayam yang tidak stabil, sehingga kami berinisiatif memberikan pelatihan nugget berbahan baku daging ayam yang kaya nutrisi, sehingga dapat dinikmati Balita hingga lansia, ” jelasnya.
Sedangkan dari grup 03, Nabila Farahdiva yang KKN di desa Kuripan, Purwodadi, Grobogan, dengan DPL Anggo Doyoharjo, SH. MH memberikan pelatihan berkebun sayuran organik kepada ibu-ibu PKK di RT03/13.
“Berkebun di pekarangan rumah relatif mudah dilakukan. Setiap orang bisa belajar otodidak tanpa harus menjadi sarjana pertanian. Selain itu mengkonsumsi sayuran dari kebun sendiri relatif lebih aman dan menjadi solusi pemenuhan pangan skala rumah tangga, ” urainya.
Lebih lanjut, Nabila Farahdiva, mahasiswi prodi komunikasi ini, memberikan pembekalan berkebun organik untuk sayuran cabai dan tomat, karena memiliki masa panen yang singkat dan relatif mudah untuk dibudidayakan. suhamdani