Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Ngeri Petani Wajib Hati-hati, Jumlah Kasus Leptospirosis di Wonogiri Mencapai Angka 22 dan Sudah Ada yang Meninggal. Jangan Garap Sawah Dulu Kalau Punya Luka

Ilustrasi | JOGLOSEMARNEWS.COM

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Ini kewaspadaan bagi para petani di Wonogiri. Pasalnya mereka memiliki kemungkinan terkena penyakit leptospirosis.

Pada sisi lain kasus leptospirosis tahun ini meningkat dibandingkan 2019 lalu. Bahkan sudah ada kasus pasien meninggal.

Informasi yang dihimpun dari Dinas Kesehatan Wonogiri, hingga Juli lalu tercatat ada 22 kasus leptospirosis. Dari 22 kasus ini, satu orang meninggal dunia.

Kepala Dinas Kesehatan Wonogiri Adhi Dharma melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Suprio Heryanto, menerangkan satu korban leptospirosis yang meninggal dunia adalah kasus impor. kasus impor adalah kasus dari luar daerah yang ditangani di Wonogiri.
Saat dirawat di Wonogiri kondisinya sudah cukup parah.

“Kebanyakan kasus leptospirosis di Wonogiri terjadi di lahan persawahan. Pasiennya mayoritas adalah petani yang menggarap sawah,” kata dia, Rabu (5/8/2020).

Tanah atau air di sawah yang terkontaminasi oleh urin tikus terinfeksi bakteri leptospira dapat menjadi sumber infeksi leptospirosis. Petani ini bisa terpapar leptospirosis apabila memiliki luka terbuka di kaki yang kemudian terinfeksi oleh bakteri itu.Bisa juga terinfeksi kalau telapak kaki pecah-pecah dan terlalu dalam.

Organ dalam seperti ginjal penderita bisa diserang oleh penyakit tersebut. Ciri khas seseorang yang terpapar leptospirosis adalah nyeri di betis dan konjungtivitis.

“Bagi petani kami imbau tidak menggarap sawah ketika memiliki luka terbuka, khususnya di bagian kaki. Lukanya lebih baik disembuhkan terlebih dahulu. Pencegahan yang bisa dilakukan di rumah dengan menjaga sanitasi. Jangan ada makanan sisa di dapur, semisal ada sisa makanan ditutup rapat dan dimasukkan ke dalam lemari,” kata dia.

Sebagai langkah pencegahan yang bisa dilakukan di rumah di antaranya adalah jangan ada sampah makanan sisa yang ada di dapur. Semisal tidak ada sisa-sisa makanan, tikus pun tidak akan terlihat di dapur dan mengurangi potensi terkena leptospirosis.

Sementara itu, di tahun lalu tercatat ada 18 kasus leptospirosis di Wonogiri. Adanya kenaikan jumlah kasus ini karena deteksi yang lebih cepat dilakukan saat ini. Aria

Exit mobile version