Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Pupuk di Karanganyar Langka, Bupati Segera Surati Menteri Pertanian Minta Tambahan Kuota. Dinas Akui Kuota Tak Mencukupi

Bupati Juliyatmono dan Kades Sutarso. Foto kolase/Wardoyo

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Seiring keresahan petani menyusul kelangkaan pupuk urea di Karanganyar, Bupati Juliyatmono mengaku sudah mendapat laporan dari Dinas Pertanian setempat.

Secepatnya Bupati akan mengirim surat kepada Menteri Pertanian guna meminta penambahan kuota pupuk.

Kadinas Pertanian Karanganyar, Siti Maesyaroh kepada wartawan mengatakan saat ini kuota pupuk untuk Karanganyar sudah tak lagi mencukupi kebutuhan petani. Sehingga perlu penambahan kuota signifikan.

“Kami sudah memantau semua yang terjadi dan sudah kami laporkan pada Bupati dan segera ditindaklanjuti” ujarnya Rabu (26/8/2020).

Untuk itu pihaknya meminta petani bersabar menunggu jawaban dari kementrian. Meski begitu, pihaknya mempersilakan jika terpaksa petani membeli pupuk urea non subsidi meski harganya lebih mahal.

Pasalnya Siti Maesyaroh memahami musim tanam tidak bisa diundur terlalu lama karena terkait siklus cuaca dan faktor lainnya.

Apalagi sebentar lagi memasuki musim hujan sehingga rawan untuk benih padi jika ditanam pada musim hujan.

“Ya kami sebenarnya prihatin terhadap kelangkaan pupuk ini kita berharap secepatnya ada penambahan kuota” ungkapnya.

Sebelumnya, kalangan petani di Karanganyar mengeluhkan sulitnya mendapat pupuk bersubsidi. Tak hanya menunda masa tanam, kelangkaan pupuk juga membuat  perangkat desa terpaksa bergerilya untuk mencari pupuk di toko meski hasilnya juga nihil.

Kondisi tersebut salah satunya terjadi di Desa Harjosari, Karangpandan. Para petani di wilayah ini dilanda keresahan karena sulitnya mendapat pupuk.

Kades Harjosari, Karangpandan Sutarso mengatakan melihat kondisi tersebut pihaknya sudah mencoba berkordinasi dengan Dinas Pertanian Karanganyar, namun sama saja tidak ada solusi.

“Kami atas nama desa sudah langsung mencari alternatif mau borong pupuk di pengepul ataupun agen besar di Kebakramat. Namun sayang stok kosong juga,” ujarnya, Rabu (26/8/2020).

Menurut Sutarso jika di agen itu terdapat stok pupuk maka pihaknya mau membeli dengan harga yang beda alias lebih mahal demi menjaga kelangsungan musim tanam ini.

Namun apa boleh buat dari konfirmasi Dinas Pertanian Karanganyar serta sejumlah agen pupuk besar, ia mendapat jawaban yang sama. Yakni distribusi mengalami kelambatan tanpa diberikan alasan penyebabnya.

“Yang bikin panik ternyata para agen belum tahu kapan jadwal stok pupuk siap, sedangkan dibawah para petani resah,” lanjutnya. Beni Indra

Exit mobile version