SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Polres Sragen mengantisipasi ada 10 potensi kerawanan di Pilkada. Sebagai persiapan, sebanyak 785 personel bakal dikerahkan untuk mengamankan jalannya pesta demokrasi yang akan dihelat 9 Desember mendatang.
Hal itu disampaikan oleh Kabag Ops Polres Sragen, Kompol Yohanes Trisnanto, dalam paparannya pada acara koordinasi lintas sektoral dan deklarasi damai Pilkada Sragen di Polres, Jumat (25/9/2020) pagi.
Dalam paparannya, Yohanes mengatakan data yang diperoleh dari KPU, jumlah Daftar Pemilih Sementara (DPS) Pilkada Sragen tercatat sebanyak 748.043 dengan pemilih laki-laki 368.595 dan 379.448 pemilih perempuan.
Jumlah TPS tercatat sebanyak 2.271, pola pengamanan akan dibuat setiap 2 polisi mengamankan 10 TPS dengan maksimum 2 polisi 14 TPS.
“Personil Polres Sragen saat ini sebanyak 981, untuk pengamanan kita gunakan sesuai tahapan. Pada tahap pemungutan 785, BKO Brimob 1 Pleton, BKO Solo Raya 1 Kompi Brimob dan dari TNI 290, Denpom 10, ditambah lagi dari Linmas 4.542,” paparnya.
Ia melanjutkan, dari hasil pemetaan kerawanan, ada 10 potensi kerawanan yang diwaspadai. Di antaranya
aksi Penculikan, Penganiayaan dan Pembunuhan.
Kemudian Pengrusakan Rumah (Paslon, Tim Sukses, Penyelenggara Pilkada), Pengrusakan Kantor (Partai Politik Peserta Pilkada, KPU, Bawaslu dan Pemerintahan), Aksi Teror Bom dan Senjata Kimia (KBRM).
Lantas Black Kampaign, Kampanye Ajakan Golput, Konflik Sara di Media Sosial dan Berita Hoax, Adanya Ketakutan Masyarakat Untuk Datang Ke TPS, Tidak Patuh Protokol Kesehatan
dan Sabotase di RS. Darurat Covid-19.
Dandim Sragen, Letkol Inf Anggoro Heri Pratikno menyampaikan bahwa Danyon 408 Sbh mempunyai Pasukan Raider atau Gultor yang kemampuannya dapat diandalkan. Sehingga perlunya dilibatkan dalam pengamanan dalam Pilkada.
Menanggapi itu, Kapolres AKBP Raphael Sandhy menyampaikan bilamana pasukan Raider atau Gultor itu bisa digunakan sewaktu – waktu, akan dimasukkan.
“Yang kami ketahui pasukan tersebut tidak sembarangan mengingat pasukan Raider mampunyai kemampuan khusus,” paparnya.
Wakil Bupati Sragen, Dedy Endriyatno mengatakan jangan sampai kegiatan Pemilu menjadi Pilu karena saat ini sedang terjadi Pandemi Covid-19.
Karenanya ia menilai perlu kerjasama dengan stake holder yang ada agar masyarakat datang ke TPS aman dan nyaman, sehingga terhindar dari Covid-19.
“Di Kab. Sragen juga terdapat tempat isolasi mandiri dimana perlu dipikirkan mekanisme pencoblosan warga masyarakat yang sedang di isolasi terkait Covid-19,” kata dia.
Selesai diskusi dan tanya jawab, agenda dilanjutkan dengan pembacaan deklarasi damai oleh paslon Yuni-Suroto dan semua elemen yang hadir. Acara tersebut dihadiri unsur Forkompida, KPU, Paslon, Bawaslu, pimpinan parpol, dan seluruh instansi terkait. Wardoyo