Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Biadab, Sudah 3 Siswi SMP Jadi Korban Predator Anak Asal Mondokan Sragen. Korban Selalu Diancam Dibunuh, Dibekap dan Dicekik Sebelum Diperkosa di Kuburan Cina

Kapolres Sragen, AKBP Raphael Sandhy saat menghadirkan tersangka predator seksual asal Mondokan Sragen, Rabu (23/9/2020). Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM -Aksi predator seksual atau pelaku kejahatan seksual bernama Indrawan (20), warga Dukuh Kalidoro, Kedawung, Mondokan, Sragen, ternyata sudah memakan banyak korban.

Sejauh ini, hasil penyelidikan polisi, sudah tiga siswi SMP jadi korban kebiadaban pemuda yang berprofesi sebagai buruh bangunan itu.

Celakanya, semua korban diperdaya terlebih dahulu sebelum kemudian diperkosa. Bahkan dalam setiap aksinya, pelaku selalu menyertakan kekerasan dengan memukul menampar hingga kemudian menyetubuhi paksa korbannya.

“Sejauh ini yang resmi melapor sudah ada tiga korban. Hasil pengembangan yang kami lakukan masih ada korban yang lain yang juga di bawah umur. Tersangka ini adalah predator anak-anak yang mengincar korban di bawah umur dan masih sekolah. Rata-rata berusia 15-16 tahun,” papar Kapolres Sragen, AKBP Raphael Sandhy saat menggelar konferensi pers di Mapolres, Rabu (23/9/2020).

Kapolres menguraikan tersangka sehari-hari bekerja sebagai buruh harian lepas tukang bangunan. Aksinya dilakukan karena tersangka punya fantasi hal-hal yang sangat tidak baik.

Dari pengakuan tersangka, dia mengenal korban melalui jejaring media sosial FB. Kemudian dari perkenalan itu komunikasi berlanjut via whatsapp (WA).

“Korban kemudian diajak ketemuan dan dia fitnah korban bahwa dia dapat foto akan menyebarkan foto tidak pantas milik korban hingga viral. Akhirnya korban menuruti kemauannya. Kemudian diajak ketemuan dan jalan ke kuburan Cina di wilayah Katelan, Tangen. Di situlah tersangka memaksa korban melayani hingga terjadilah persetubuhan paksa,” terangnya.

Tersangka juga selalu melancarkan ancaman akan membunuh korban jika tidak mau menuruti nafsunya bejatnya. Termasuk kepada korban HUL (15),yang sempat memberontak, tersangka mengaku memperkosa dengan cara membekap korban dan kemudian mencekik lehernya serta menampar korban.

Meski dicekik dan dibekap, korban sempat melakukan perlawanan dengan cara memberontak. Namun siswi itu kalah tenaga dan akhirnya pasrah ketika tersangka memasukkan pakda tangannya ke dalam celana korban dan kemudian menyetubuhinya secara paksa.

Selesai melampiaskan hasratnya, tersangka kemudian mengantar korban pulang ke rumah. Korban yang merasa sudah dinodai, akhirnya tak tahan dan menceritakan apa yang menimpanya kepada kakaknya.

Hingga kemudian kasus itu dilaporkan ke Polres Sragen. Kapolres menambahkan tersangka melalukan aksinya siang hari pukul 14.00 WIB. Tak cukup memperdaya korban, tersangka juga membawa kabur HP milik korban.

“Dari hasil pengembangan, ternyata korbannya lebih dari satu orang. Dan rata-rata berusia 15 sampai 16 tahun,” urai Kapolres.

Tersangka sudah diamankan di Mapores Sragen berikut barang bukti. Di antaranya pakaian korban dan tersangka yang dikenakan saat kejadian, HP dan barang lainnya. Wardoyo

Exit mobile version