Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Curahan Hati Ribuan Pekerja Seni Ngisor Tarub Sragen, Sudah 6 Bulan Puasa Penghasilan. Desak Izin Hajatan Dibuka Lagi, Bupati Minta Waktu 5 Hari untuk Koordinasi Polda

Para seniman yang tergabung dalam Solidaritas Pekerja Ngisor Tarub Sragen saat beraudiensi dengan Bupati Sragen, Sabtu (19/9/2020). Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Ribuan pekerja seni dari berbagai bidang yang tergabung dalam Solidaritas Pekerja Ngisor Tarub Sragen (Sports) mendesak Pemkab dan Polres kembali membuka izin untuk hajatan.

Pasalnya, sejak masa pandemi covid-19 yang berlangsung hampir enam bulan terakhir, mereka kehilangan pendapatan akibat penghentian izin hajatan. Akibatnya, kini mereka kesulitan untuk memenuhi kebutuhan lantaran tak lagi ada job sejak izin hajatan dihentikan.

Curahan hati itu diungkapkan saat perwakilan Sports beraudiensi dengan Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, di Pendapa Rumdin Bupati Sabtu (19/9/2020) siang.

Turut hadir dalam audiensi itu Kabag Ops Polres Sragen, Kompol Yohanes Trisnanto mewakili Kapolres Sragen.

“Intinya, teman-teman dari pekerja ngisor tarub minta keadilan. Ketika sektor ekonomi lain dibuka, mengapa hajatan ditutup. Tuntutan kami hanya satu, minta izin hajatan diberikan kembali. Itu saja, nggak ada tuntutan lain,” papar Koordinator Sport, Duliyana, kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , seusai audiensi.

Ia menguraikan, pekerja ngisor tarub itu mewadahi berbagai profesi seniman yang selama ini menggantungkan rezeki dari job warga pemilik hajatan.

Ada beragam seniman mulai dari dalang, seniman campursari, sinden, pekerja sound system, video shooting, perias, dan lainnya.

Jumlah seniman yang bernaung di bawah Sport, mencapai ribuan orang. Sedangkan yang hadir dalam audiensi tadi ada 50an orang dari perwakilan 20 kecamatan.

Duliyana menguraikan audiensi terpaksa digelar karena para pekerja ngisor tarub sudah tak lagi bisa bertahan karena terlalu lama tidak bekerja.

Sempat ada angin segar pelonggaran hajatan dengan pembatasan yang diberikan Pemkab saat new normal, namun situasi kembali harus merana.

Hal itu setelah ada kebijakan Polres yang menutup kembali izin hajatan sejak 10 September lalu.

“Kemarin sempat ada angin segar saat new normal, mulai ada satu dua job. Tapi tiba-tiba sejak tanggal 10 September kemarin ada instruksi Pak Kapolres bahwa izin hajatan ditutup lagi, sampai saat ini berhenti total. Bahkan yang terlanjur nerima job, semua akhirnya dibatalkan,” terangnya.

Sementara, dalam audiensi itu, Bupati menemui bersama Sekda Tatag Prabawanto. Bupati Kusdina Untung Yuni Sukowati memahami kondisi para seniman ngisor tarub.

Terkait keinginan izin hajatan dibuka lagi, pihaknya akan berkoordinasi dengan Polres Sragen dan Polda Jateng terlebih dahulu. Hal itu mengingat situasi kasus covid-19 saat ini baik di Sragen dan Jateng, memang terus
menunjukkan tren peningkatan.

“Aspirasi dari teman-teman pekerja seni kami tampung dulu. Kami akan koordinasi dulu dengan Polda. Nanti hasilnya akan kami sampaikan dalam tempo maksimal 5 hari ke depan,” tandasnya.

Sementara, Kompol Yohanes menyampaikan bahwa penghentian izin hajatan itu sebagai tindaklanjut surat dari jajaran Polri di atas terkait kewaspadaan mengingat peningkatan kasus covid-19 dan Sragen masuk zona merah. Wardoyo

Exit mobile version