BANJARNEGARA, JOGLOSEMARNEWS.COM — Gelaran Dieng Culture Festival (DCF) 2020 resmi dibuka, pada Rabu (16/9/2020) kemerin. Meski dilaksanakan secara virtual, kegiatan tradisi tahunan tersebut tetap berlangsung meriah dengan berbagai rangkaian acara.
Tidak seperti tahun sebelumnya, tahun ini DCF digelar di Rumah Budaya depan komplek Candi Arjuna. Acara itu hanya dihadiri oleh tamu undangan terbatas, dengan penerapan protokol kesehatan. Sedangkan masyarakat umum bisa menyaksikan melalui media sosial secara live di YouTube, Instagram, dan Facebook.
Pertunjukan sendratari anak gimbal menjadi suguhan pembuka di hari pertama DCF. Dilanjutkan dengan webinar, kesenian tradisi, penanaman pohon, serta tahlil dan doa bersama.
Malamnya, dimeriahkan dengan pertunjukan musik dengan tema Jazz Di Atas Awan. Baru, keesokan harinya, Kamis (17/9/2020), proses pencukuran rambut gimbal dan pelarungan rambut gimbal sebagai pemungkas tradisi DCF.
Ketua Panitia DCF 2020, Alif Fauzi mengatakan bahwa kegiatan DCF tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Yakni, harus mentaati protokol kesehatan Covid-19.
“Kalau beberapa kegiatan sebelumnya sukses dengan banyaknya pengunjung, kali ini harus menerapkan protokol kesehatan dan sesuai standar penanganan Covid-19. Mulai dari penyemprotan disinfektan, sarana dan prasarana cuci tangan, jaga jarak dan dilaksanakan secara virtual,” ujarnya.
Selain itu, serangkaian acara sebagian besar dilaksanakan indoor. Hal itu untuk mengantisipasi adanya kerumunan orang.
“Ini sebagai bentuk kepedulian kami dalam melestarikan budaya. Meskipun tahun ini harus dilaksanakan secara virtual dan penerapan protokol kesehatan,” jelas Alif.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada sejumlah pihak yang telah mendukung kegiatan tersebut.
“Kami sampaikan terima kasih kepada pemda, pemprov, dan Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang telah mendukung kegiatan ini,” imbuhnya.
Sementara, Bupati Banjarnegara Budi Sarwono menuturkan, gelaran DCF 2020 merupakan gelaran yang ke-11. Meski dilakukan secara virtual, ditujukan bukan hanya sebagai peristiwa budaya terapi juga event pariwisata.
“Dieng Culture Festival kali ini dilakukan secara virtual, bisa disaksikan melalui live streaming. Ini bukan hanya peristiwa budaya tapi juga event pariwisata yang mampu mendongkrak ekonomi masyarakat,” ungkapnya.
Budi berharap, gelaran tahunan tersebut dapat selalu berinovasi dan meningkatkan kualitas. Sehingga menjadi suguhan yang apik dan menarik.
“Harapannya selalu meningkat kualitasnya,” tandasnya. Satria Utama