Site icon JOGLOSEMAR NEWS

JK Minta Pilkada 2020 Ditunda Sampai Vaksin Covid-19 Ditemukan

Wakil Presiden Jusuf Kalla bertemu dengan Wakil Presiden terpilih Ma'ruf Amin di Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (4/10/2019) / tempo.co

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM  -Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) mengusulkan agar pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020 ditunda sampai dengan ditemukannya vaksin Covid-19.

Hal itu diusulkan menyusul Ketua KPU Arief Budiman yang dinyatakan positif Covid-19.

“Saya sarankan ditunda dulu sampai beberapa bulan, sampai dengan vaksin ditemukan,” kata JK seusai menghadiri acara Donor Darah PMI di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Sabtu (19/9/2020).

Permintaan JK itu bukan tanpa alasan. Ia melihat saat proses kampanye, masyarakat sangat sulit menjaga jarak. Di beberapa kampanye jumlah masyarakat yang hadir melebihi batas maksimal yang ditetapkan KPU, yaitu hanya 50 orang saja. 

JK mengatakan banyak kepala daerah yang sebenarnya baru akan diganti tahun depan. Sehingga dengan memundurkan jadwal Pilkada 2020, tidak akan mengganggu roda pemerintahan. 

“Banyak wali kota dan bupati yang sebenarnya diganti tahun depan. Jadi sebenarnya tidak apa-apa (Pilkada 2020 diundur) dari segi pemerintahan,” kata Jusuf Kalla. 

Sebelumnya, Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri, Bahtiar, menegaskan tahapan Pilkada 2020 tetap dilanjutkan meski Ketua KPU Arief Budiman positif Covid-19 dan jumlah kasus di Indonesia meningkat. “Pilkada tetap dilanjutkan dengan protokol kesehatan Covid-19,” kata Bahtiar kepada Tempo, Sabtu (19/9/2020).

Bahtiar mengatakan di daerah yang tidak melaksanakan Pilkada 2020 juga terjadi penyebaran Covid-19, termasuk di Jakarta.

“Jadi intinya semua harus disiplin 3M,” ujar dia.

Disiplin 3M yang dimaksud Bahtiar adalah bagian dari protokol kesehatan, seperti menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan dengan air dan sabun.

Ketua KPU Arief Budiman mengumumkan positif Covid-19 pada Juma (18/9/2020). Arief menyampaikan hal itu diketahui setelah melakukan tes swab sebagai syarat menghadiri rapat di Istana Bogor.

Sebelumnya, komisioner KPU, Evi Novida Ginting Manik, juga terkonfirmasi positif. Selain itu, ada 60-an bakal calon yang dinyatakan positif Covid-19. 

Exit mobile version