.
KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Seorang Ketua RT di Desa Buran, Tasikmadu, Karanganyar berinisial GP (52) dinyatakan positif terpapar covid- 19.
Ketua RT itu dinyatakan positif setelah menjalani Swab di RSUD dr Moewardi, Solo (Senin, 14/9/2020). Kini GP dikarantina di RSUD Moewardi Solo dan tak satu pun keluarga diperbolehkan menunggu.
Bahkan tragis, seiring GP dirawat di RSUD Moewardi selang sehari berikutnya di Desa Buran ada acara lelayu warga setempat masih saudara GP. Dan semua keluarga berkumpul di acara layatan tersebut.
Andriyanto (48) keponakan GP yang mengurusi GP di RSUD dr Moewardi Solo mengatakan kronologi kejadian yang menimpa GP. Yakni diawali GP mengalami kecelakaan lalu-lintas di sekitar Pabrik Gula Tasikmadu pada Minggu (13/09/2020).
Akibatnya GP mengalami patah tulang dirawat di RS PKU Muhammadiyah Karanganyar.
Setelah opname semalam langsung dirujuk ke RSUD Moewardi Solo, dan dilakukan Swab diketahui hasilnya positif Covid-19.
Tak pelak akhirnya GP harus menjalani karantina di RS Moewardi selama 14 hari sehingga operasi patah tulang belum bisa dilaksanakan.
“Hasilnya oleh dokter Tyas dari RS Moewardi memberitahukan pada keluarga bahwa GP positif Covid-19 harus dikarantina di rumah sakit ” tandasnya.
Tak pelak sejurus kemudia keluarga panik karena sama sekali tidak bisa berkomunikasi dengan GP sebab menjalani karantina total. Sedangkan GP sendiri mengalami patah tulang yang segera harus ditangani.
“Pikiran keluarga bingung harus bagaimana karena tidak bisa bertemu dan sebagainya,” ujarnya.
Hanya saja keluarga nekad berusaha menanyakan kepada pihak rumah sakit tentang nasib rencana operasi patah tulang. Pihak rumah sakit menyatakan tindakan medis akan dilakukan setelah pasien dinyatakan turun status menjadi negatif Covid- 19.
Andriyanto pun menyatakan keluarga saat ini tidak bisa berbuat apa-apa hanya menunggu kabar dari rumah sakit.
“Lha harus bagaimana lagi keluarga sudah proaktif tapi karena Covid- 19 tetap saja harus menunggu,” tukasnya.
Bahkan Andriyanto mengkhawatirkan keluarganya harus karena ada saudara GP yang meninggal dunia dan rumahnya tidak jauh dari rumah GP.
“Saya khawatir karena semua keluarga saya berkumpul melayat saya khawatir jika terjadi klaster baru Covid-19,” lanjutnya
Andriyanto pun sedang menunggu respon Dinas Kesehatan Karanganyar apakah sudah mendapat kabar dari RSUD Moewardi Solo perihal GP dinyatakan positif Covid-19.
“Setahu saya nanti ada pengumuman dari Puskesmas tapi hingga kini belum ada,” imbuhnya.
Terpisah Plt Dinas Kesehatan Karanganyar, Agus Cipto Wiyono mengaku belum mendapat informasi.
“Yang jelas saat ini ada penurunan pasien positif Covid-19,” tandasnya. Beni Indra