Site icon JOGLOSEMAR NEWS

PD Muhammadiyah Karanganyar Mendadak Sosialisasi ke Ribuan Guru di Semua Sekolah Muhammadiyah. Dari Aturan Jadi Kasek, Sertifikasi dan Lainnya, Ini Tujuannya!

Sosialisasi dari PD Muhammadiyah. Foto/Beni

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Menyusul sering adanya aturan atau regulasi baru dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Karanganyar melakukan langkah antisipasi administratif.

Sabtu siang tadi ( 26/09/2020), PDM menggelar sosialisasi kepada ribuan guru dari seluruh sekolah Muhammadiyah yang ada di Kota Intanpari tersebut secara virtual.

Ketua PDM Karanganyar, Samsuri mengatakan melihat dinamika regulasi yang sering berganti baru maka sebagai pengampu sekolah swasta PDM memerintahkan ribuan guru untuk sedia payung sebelum hujan.

“Kita tahu aturan terkait pendidikan  selalu ada pembaruan baik tentang guru dan sekolah serta akreditasi dan lain-lain maka kita harus siap,” paparnya Sabtu (26/9/2020).

Menurut Samsuri, untuk bisa mengikuti teknis regulasi baru sifatnya mutlak mengikat. Sebab jika tidak bisa mengikutinya akan terkena dampaknya. Dan dampak tersebut berimbas pada guru serta status sekolahan.

Samsuri mencontohkan aturan baru tentang mau menjadi kepala sekolah maka banyak sekali persyaratan yang harus dipenuhi.

Jika tidak sampai memenuhi, maka yang bersangkutan akan sulit masuk pada base data Dapodik yang menjadi acuan dasar.

Selain itu juga regulasi pengangkatan guru banyak juga yang harus dipenuhi.

“Contoh misalnya mau sertifikasi guru tapi ada kendala standar jam ngajar. Maka mari kita bantu bersama dengan menggelar kegiatan yang sesuai kriteria pengangkatan guru sertifikasi,” ungkapnya.

Juga dicontohkan seperti akreditasi SMK yang sekarang ini harus bermitra dengan lembaga Otomotif misalnya Ahass, Suzuki dan lain sebagainya. Aturan ini pun terus mengalami perubahan tiap tahunnya.

Dengan demikian sosialisasi jemput bola terkait dunia pendidikan tersebut sangat penting bagi guru dan sekolah Muhammadiyah agar tidak ketinggalan aturan.

“Maka acara ini sama halnya jemput bola aturan mengingat sekolah Muhammadiyah jumlahnya banyak sehingga harus berkualitas,” pungkasnya. Beni Indra

Exit mobile version