SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — DPD PKS Solo meminta maaf kepada seluruh elemen masyarakat pendukungnya atas sikap abstain yang diambil dalam Pilwakot 2020 ini. Mereka menilai demokrasi di Kota Solo saat ini terbajak.
Ketua DPD PKS Solo, Abdul Ghofar Ismail memohon maaf kepada semua elemen masyarakat pendukung PKS dan semua calon walikota yang telah mendaftar melalui PKS.
“Kami mohon maaf karena sampai detik akhir masa pendaftaran Calon Walikota Surakarta, kami tidak bisa mengusung calon alternatif sebagaimana harapan. Setelah berikhtiar maksimal menghadirkan calon alternatif namun terkendala jumlah kursi PKS yang hanya lima kursi dan belum berhasil membangun koalisi yang minimal 9 kursi DPRD Kota Solo,” ujarnya, Senin (7/9/2020).
Menurut Ghofar, kondisi ini menunnhkkan fenomena demokrasi terbajak di Kota Solo.
“Mengenai sikap politik PKS pada saat pemilihan atau pemungutan suara tanggal 9 Desember 2020 nanti, kami akan melakukan jaring aspirasi kepada masyarakat konstituen PKS mengenai bagaimana sikap PKS nanti pada saat pemilihan. Kemudian DPD PKS Surakarta akan melakukan konsultasi hasil jaring aspirasi masyarakat tersebut kepada DPW PKS Jawa Tengah dan DPP PKS. Sampai ada keputusan yang final dari Struktur PKS berdasarkan suara konstituen,” imbuhnya.
Di sisi lain, PKS Solo menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan dan kebersamaan masyarakat, konstituen, simpatisan, serta kader PKS Kota Surakarta.
“Dengan dukungan berbagai elemen yang telah mendorong PKS untuk menggalang koalisi menghadirkan alternatif calon walikota Surakarta membuktikan PKS tidak sendiri dan selalu bersama suara masyarakat,” tukasnya. Prihatsari