SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Aksi pengeroyokan menimpa rombongan remaja warga perguruan silat persaudaraan setia hati terate (PSHT) di dekat Terminal Pilangsari, Ngrampal, Sragen.
Dua remaja yang diketahui merupakan warga PSHT parluh 16 mengalami luka setelah dikeroyok membabi buta oleh rombongan tak dikenal saat melintas di jalur dekat perempatan Pilangsari.
Korban diketahui berinisial GR (14) dan YP (13) keduanya asal Sragen. Saat kejadian mereka berenam dengan mengendarai tiga sepeda motor.
Sedangkan pelakunya adalah rombongan bermotor sekitar 25 orang dengan mengendarai 15 sepeda motor berboncengan.
Situasi saat kejadian juga dikabarkan sempat mencekam. Empat rekan korban bahkan harus berlari dan sembunyi di toilet terminal untuk menghindari kejaran para pelaku.
Kasat Reskrim Polres Sragen, AKP Guruh Bagus Eddy Suryana mengatakan kronologi aksi pengeroyokan bermula ketika korban bersama 4 temannya barusaja pulang latihan dari Training Camp (TC) di daerah Pilangsari.
Mereka berenam kemudian pulang bermotoran. Setiba di lokasi sekitar pukul 18.15 WIB, mereka melaju dari arah selatan menuju ke arah jalan raya perempatan Pilangsari.
Saat mereka tiba di depan Terminal Pilangsari, mereka disalip rombongan pemuda tak dikenal yang mengendarai sepeda motor.
“Kemudian rombongan 15 motor itu berbalik setelah melihat korban dan teman-temannya. Mereka lalu menghentikan tiga motor rombongan korban. Lalu yang dua orang korban GR dan YP dipukuli oleh beberapa orang rombongan tak dikenal itu,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Selasa (30/9/2020).
Tidak ada pembicaraan apapun. Beberapa orang dari gerombolan tak dikenal itu langsung memukul dan menendang dua remaja yang masih usia SMP itu bertubi-tubi.
Karena kalah fisik dan jumlah, kedua bocah itu hanya bisa pasrah menjadi bulan-bulanan beberapa pelaku. Setelah puas menghajar keduanya, para pelaku bersama rombongannya lalu kabur meninggalkan kedua korban yang luka tak berdaya.
“Korban satu mengalami luka di bagian wajah sedang korban satunya mengalami luka di bagian kaki akibat tendangan. Dua-duanya sudah divisum, tapi hanya luka ringan dan rawat jalan. Mereka masih bisa kembali beraktivitas,” terang Kasat Reskrim.
Selain melukai dua korban, Kasat menyampaikan dari keterangan korban, HP salah satu korban hilang dan diduga dirampas pelaku.
Sedangkan empat teman mereka lolos dari pengeroyokan setelah berhasil kabur saat rombongan pelaku mulai beringas.
AKP Guruh menambahkan saat ini pihaknya masih mengintensifkan penyelidan terkait kasus itu. Sudah ada beberapa saksi dan korban yang dimintai keterangan oleh penyidik.
“Mudah-mudahan pelakunya segera terungkap,” paparnya.
Terpisah, Ketua PSHT Sragen Parluh 16, Surtono membenarkan insiden pengeroyokan yang menimpa anggotanya di Pilangsari itu.
Menurut informasi yang diterimanya, ada dua warganya usia remaja yang menjadi korban luka dalam kejadian itu.
“Ceritanya, lare-lare (anak-anak) itu sekitar enam orang pulang dari TC atau latihan di Pilangsari. Mereka naik motor dan masih pakai atribut PSHT. Sampai di dekat Terminal Pilangsari, mereka berpapasan dengan sekelompok rombongan banyak pakai motor. Lalu anak-anak itu dihentikan dan dipukuli. Ada dua yang dipukuli, yang empat berhasil kabur,” paparnya.
Atas kejadian itu, korban langsung melapor ke Polres. Pihaknya memastikan sudah menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus itu kepada pihak kepolisian.
“Kami serahkan sepenuhnya penanganan di tangan aparat yang berwenang,” tandasnya. Wardoyo