Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Tren Kasus Positif Covid-19 Tunjukkan Penurunan, Pemkot Siapkan Skenario Untuk Antisipasi Outbreak

Ilustrasi kenaikan covid-19. pixabay

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — Setelah terus mengalami penambahan dua digit dalam beberapa hari, kasus positif covid-19 di Solo mulai menurun. Tercatat selama dua hari terakhir penambahan hanya terjadi di angka satu digit.

Data per Selasa (29/9/2020), jumlah kasus positif covid-19 di Solo berada di angka 671 kasus. Jumlah tersebut bertambah empat kasus baru dari satu hari sebelumnya.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih yang akrab disapa Ning, jumlah penambahan tersebut terdiri dari tiga orang dari hasil swab mandiri dan satu orang dari hasil tracing pasien positif Covid-19 dari Kabupaten Sukoharjo.

“Total 671 orang, meliputi 36 orang rawat inap, 88 orang isolasi mandiri, 518 orang sembuh, dan 29 orang meninggal dunia. Sedangkan kumulatif pasien suspek tercatat sebanyak 1.183 orang. Dengan rincian 18 orang rawat inap, 1.107 orang discard, dan 58 suspek meninggal dunia,” paparnya.

Meskipun mengalami penurunan, namun Ning menegaskan Pemkot Solo tetap menyiapkan rencana jika terjadi hal terburuk terhadap kasus covid-19 di Solo. Seperti misalnya jika terjadi outbreak, Pemkot Solo telah menyiapkan skenario untuk memaksimalkan pengoperasian RSUD Bung Karno Solo.

“Jika terjadi outbreak, maka seluruh kapasitas bed yang ada di RSUD Bung Karno akan digunakan untuk merawat pasien Covid-19. Untuk tenaga medis bisa dilakukan penambahan dengan merekrut sukarelawan atau menarik tenaga medis yang ada di Puskesmas ataupun RSUD Ngipang,” imbuhnya.

Sementara itu, dari total 25 bed yang ada di ruang isolasi RSUD Bung Karno Solo saat ini, baru terpakai 14 bed.

“Kalau ada outbreak, kami akan mengoperasikan lantai 4 yang selama ini belum dipakai. Satu lantai bisa digunakan untuk 50 bed. Dan jika memang situasinya memburuk, maka seluruh bed yang ada di RSUD Bung Karno bisa digunakan dengan jumlah total bed mencapai 200 buah,” tukasnya.

Ning menilai, pemaksimalan kapasitas RSUD Bung Karno merupakan upaya lebih baik dibandingkan membuka RS darurat covid-19.

“Apalagi rumah sakit kan harus memiliki standar supaya nakesnya juga aman,” pungkas Ning. Prihatsari

Exit mobile version