SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pondok Pesantren (Ponpes) El Nusa Shobo Guno Sragen di Bulakrejo, Desa Tangkil, Kecamatan Sragen ditutup total.
Hal itu menyusul pengasuh Ponpes itu sekaligus mubaligh berinisial Habib M (42) yang dinyatakan positif covid-19, Jumat (18/9/2020).
Pantauan JOGLOSEMARNEWS.COM Sabtu (19/9/2020), gerbang pintu masuk ke Ponpes itu ditutup dengan kayu. Menurut warga, tak seperti biasanya, kini tidak terlihat aktivitas santri di dalam Ponpes.
Hanya suasana lengang yang ada di Ponpes tersebut. Saat dikonfirmasi, Kades Tangkil, Suyono membenarkan bahwa Ponpes yang diasuh ustadz HM itu ditutup sejak HM masuk rumah sakit dan kemudian dinyatakan positif covid-19.
“Sudah beberapa hari sejak Pak Habib dibawa ke rumah sakit, aktivitas pondok sudah berhenti. Setelah hasil swab keluar dan dinyatakan positif, akses pondok sementara ditutup untuk sterilisasi,” paparnya.
Suyono menguraikan kabar positif covid-19 itu sedikit mengejutkan warga. Sebab selama ini, ustadz HM dikenal masih muda dan gemar berolahraga.
Kemudian HM juga dikenal baik dalam bersosial dengan masyarakat sekitar. Karenanya dengan kejadian positif itu, warga langsung berempati dan Pemdes berinisiatif merapatkan bersama karang taruna dan RT.
Rapat digelar untuk mengadendakan penyemprotan desinfektan massal di pondok dan sekitarnya mulai besok pagi.
“Tadi langsung kita rapatkan, besok akan dilakukan penyemprotan desinfektan ke pondok dan sekitarnya untuk memutus penyebaran mata rantai covid-19,” tukasnya.
Suyono memastikan situasi saat ini sudah kondusif. Warga sudah memahami dan meningkatkan kewaspadaan. Sedangkan para santri sementara juga sudah tidak terlihat di pondok.
“Kemarin waktu kami mengecek bersama bu bidan dan Babinsa, masih ada tujuh santri yang pondok termasuk dua anak Pak Habib. Sudah seminggunan nggak ada aktivitas dan hari ini tadi pintu gerbangnya ditutup pakai bambu,” tandasnya.
Ditambahkan, sang ustadz tercatat berdomisili di Sragen Kota. Namun pondok pesantrennya ada di Tangkil.
Sebelumnya diberitakan, HM yang dikenal warga sebagai mubaligh dan ustadz itu dinyatakan positif covid-19, Jumat (18/9/2020).
Ustadz muda yang sering diundang pengajian di wilayah kota dan sekitarnya itu bahkan harus dirujuk di RSUD dr Moewardi Solo.
HM dinyatakan positif dari hasil swab tes yang keluar Jumat (18/9/2020) kemarin. HM positif bersama tiga warga Sragen lainnya yang juga dinyatakan positif pada hari itu.
Dari data yang dirilis Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Sragen, HM sebelumnya mempunyai gejala batuk dan badan lemas pada tanggal 11 September 2020 lalu.
Kemudian yang bersangkutan dirawat di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen. Namun karena kondisinya tak kunjung membaik, HM dirujuk di RSUD dr. Moewardi Solo pada Kamis (17/9/2020) dan hasil swab keluar Jumat (18/9/2020) menunjukkan positif.
“Beliau masih muda dan sering memberi khotbah di masjid. Kalau sebagai mubaligh, kemarin sebelum ada wabah covid-19 juga banyak diundang untuk mengisi pengajian rutin. Kami juga kaget sekaligus sedih dengar beliau terpapar covid-19,” ujar salah satu tetangga HM, KO, kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Sabtu (19/9/2020).
Celakanya, hingga kini, belum diketahui sumber penularan covid-19 yang menjangkiti sang mubaligh. Pun dengan tiga pasien positif kemarin juga belum terdeteksi darimana tertular.
Tim DKK dilaporkan masih mengintensifkan pelacakan dan tracing untuk mengetahui kemungkinan penularannya.
“Masih dilakukan tracing oleh tim DKK,” papar Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sragen, Tatag Prabawanto, Sabtu (19/9/2020). Wardoyo