JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Jumlah peserta program Kartu Prakerja yang dicabut kepesertaannya hingga gelombang 9 sudah mencapai 373.745 orang. Hal tersebut lantaran hingga batas akhir waktu yang ditentukan, para peserta itu tidak juga menggunakan dananya untuk membeli pelatihan.
Hal tersebut disampaikan Head of Communication Manajemen Pelaksana Program (PMO) Kartu Prakerja, Louisa Tuhatu, Rabu (28/10/2020). Menurut dia, batas akhir pembelian pelatihan untuk peserta yang lolos pada gelombang 9 adalah tanggal 23 Oktober 2020 lalu.
Tercatat, ada 373.745 penerima Kartu Prakerja telah dicabut status kepesertaannya sampai dengan gelombang 9. “Dari gelombang 1-9 kami telah mencabut 373.745 kepesertaan penerima Kartu Prakerja,” kata Louisa Tuhatu dikutip Liputan6.com.
Sesuai peraturan Permenko No. 11 Tahun 2020, setiap penerima Kartu Prakerja memiliki waktu 30 hari untuk membeli pelatihan pertama sejak mendapat SMS pengumuman dari Kartu Prakerja.
Apabila melewati batas waktu tersebut penerima program belum membeli pelatihan, maka akan dicabut kepesertaannya. Adapun jumlah peserta yang dicabut kepesertaannya untuk gelombang 9 adalah sebanyak 28.786 peserta.
Louisa pun menjelaskan, peserta yang sudah ditarik kepesertaannya bakal masuk daftar hitam sehingga tidak bisa mengikuti program Kartu Prakerja lagi. Sedangkan saldo bantuan pelatihan akan hangus dan dana dikembalikan ke rekening dana Kartu Prakerja.
Lebih lanjut, PMO Kartu Prakerja mengingatkan kepada penerima manfaat gelombang 10 untuk segera membeli paket pelatihan pertama selambat-lambatnya hingga 31 Oktober 2020 pukul 23.59 WIB.
Bila lewat dari waktu tersebut penerima yang belum membeli pelatihan pertama, maka kepesertaannya dalam program Kartu Prakerja akan dicabut.
Sebagai informasi, pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 10 telah ditutup pada 28 September 2020 dan pengumuman peserta yang lolos pada 1 Oktober 2020. Liputan 6