SEMARANG, JOGLOSEMARNEWS.COM — Berbagai kebijakan terus digulirkan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk membangkitkan sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Di sisi lain, Pemprov Jateng terus menggeliatkan pertumbuhan ekonomi yang terpuruk akibat pandemi COVID-19. Sektor industri, UMKM, pariwisata, pertanian, dan lainnya diharapkan dapat pulih secara bertahap sehingga pertumbuhan ekonomi Jateng kembali bergairah.
Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen mengatakan, beberapa strategi yang telah dilakukan oleh Pemprov Jateng agar berbagai usaha kembali bangkit. Di antaranya pendampingan pelaku UMKM dalam pemanfaatan teknologi informasi, pemulihan pariwisata dengan menerapkan protokol kesehatan, menggenjot pembangunan kawasan industri, dan mendorong pembangunan infrastruktur yang merata.
“Para pelaku UMKM sekarang harus dapat memasarkan produknya secara online. Karena tidak sedikit pelaku home industri belum bisa mengintegrasikan dengan teknologi atau masih manual. Sehingga saat pandemi dan banyak tempat pariwisata yang ditutup, penjualan atau pemesanan kerajinan pun mandek,” kata Taj Yasin saat mengikuti rapat dengan Menteri PPN/Kepala Bapenas di Hotel Plataran Borobudur Magelang, Selasa (14/10/2020).
Rapat membahas kesiapan pemulihan sosial ekonomi akibat pandemi COVID-19 itu, di depan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa, Wagub menyampaikan sejak pandemi COVID-19 lebih dari 3.000 UMKM di berbagai daerah di Jateng terdampak virus Corona. Dari ribuan UMKM tersebut, sebanyak 69 persen UMKM makanan dan minuman, sedangkan sisanya UMKM fashion, jasa, pertanian, dan kerajinan.
“Pemprov menyediakan kolom untuk memamerkan dan mempromosikan produk UMKM, konsultasi online, serta pendampingan. Kami sosialisasi pada masyarakat tentang pentingnya teknologi informasi sebagai media untuk mempromosikan berbagai produk UMKM baik melalui media sosial, website, maupun toko online,” katanya.
Selain menggeliatkan UMKM, lanjut dia, sejumlah destinasi wisata unggulan Jateng kembali dibuka dengan menerapkan protokol kesehatan. Menyangkut pengembangan Taman Wisata Candi Borobudur untuk menggaet wisatawan mancanegara, menurutnya kawasan Candi Borobudur perlu dikembangkan, terlebih akses menuju Candi Borobudur terintegrasi dengan Joglosemar (Jogjakarta, Solo, Semarang).
“Maka infrastruktur yang mengakseskan antara Jogja – Borobudur-Solo dan Semarang ini segera kita dorong. Salah satunya adalah pembangunan jalan tol dari Semarang, sehingga apa yang kita Nawacitakan terwujud. Karena pemantiknya adalah Borobudur, tetapi aksesnya dari Solo, Semarang, dan Jogja masih belum bisa lancar, ya kita segerakan pembangunan infrastruktur tranportasi,” jelasnya.
Adanya infrastruktur yang memadai, menurut dia akan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah. Dicontohkan perusahaan-perusahaan manufaktur yang tumbuh pesat di Jepara mengalami kendala dalam memgirim produk maupun mendatangkan bahan baku dari kota lain. Perjalanan darat dari Jepara ke Semarang butuh waktu dua hingga tiga jam. Setelah sampai Semarang baru bisa masuk pelabuhan, stasiun kereta api, atau jalan tol menuju Jakarra atau kota besar lainnya.
“Selain itu, pemprov juga terus mendorong pembangunan kawasan industri di Brebes, Batang, dan daerah lainnya untuk menarik investor dalam maupun luar negeri,” katanya.
Menteri Perencanaan PPN/Kepala Bapenas) Suharso Monoarfa mengatakan, pemulihan pariwisata Borobudur harus memperhatikan keseimbangan antara arus wisatawan, pelestarian kawasan, pelibatan masyarakat, serta peningkatan kesadaran masyarakat tetap menjaga dan menerapkan protokol COVID-19.
“Borobudur sebagai warisan dunia yang sudah dicatat oleh UNESCO. Borobudur sebagai destinasi wisata ini mungkin ke depan akan bergeser dari wisata massal menjadi wisata yang lebih spesifik dan bagaimana bisa memberikan manfaat kepada masyarakat sekitar,” katanya.
Untuk memajukan Taman Wisata Borobudur, pihaknya juga membuat desain-desain destinasi wisata terpadu di desa-desa sekitar candi. Salah satunya membangun homestay untuk para wisatawan domestik maupun turis asing. Satria Utama