SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Nasib tragis menimpa Wagiyo (58) warga Dukuh Jatirejo RT 19, Desa Ngargosari, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen. Pria paruh baya itu terkapar tak berdaya usai diserang ular berbisa jenis Bandotan.
Akibat gigitan itu, bisa ular yang diduga sudah menyebar, membuat tangan kanannya langsung melepuh dan mengalami pembengkakan.
Bahkan kondisinya makin memburuk lantaran tangan kanannya mulai menghitam diduga mulai mengalami pembusukan jaringan.
Kondisi Wagiyo terungkap ketika JOGLOSEMARNEWS.COM menyambangi kediamannya, Rabu (30/9/2020). Ia hanya terbaring lemah tanpa pengobatan di ranjang rumahnya.
Istrinya tak henti mengipasi di bagian tangan karena sang suami terus mengeluh panas.
Kondisi tangan kanan Wagiyo terlihat sudah dipenuhi melepuh dan menghitam dari telapak hingga lengan. Kondisi lengan yang sudah membusuk itu terus meneteskan cairan.
Sehingga di bawah tangan harus diberi alas kain untuk menampung cairan yang terus keluar dari luka.
“Sudah hampir tiga hari itu Mas. Sudah menjalar dan melepuh,” ujar Wiyono Legi, tetangg korban.
Sementara, Wagiyo masih bisa diajak komunikasi. Namun hanya sesekali dan nadanya pun lirih.
“Rasanya kaku dan panas Mas,” ujar Wagiyo lirih.
Menurut keterangan korban, kejadian tragis itu terjadi Senin (29/9/2020) pukul 08.00 WIB. Bermula saat ia tengah bersih- bersih kebun yang tak jauh dari rumah.
Selesai bersih-bersih ia kemudian duduk istirahat di atas batu. Tanpa disadari, dari sela-sela batu yang diduduki, mendadak muncul seekor ular berbisa jenis Bandotan.
Ular ganas itu langsung mengigit tangan kanan Wagiyo. Seketika, Wagiyo langsung merintih kesakitan. Setelah itu ia sekuat tenaga melepaskan gigitan ular itu.
Tak lama kemudian efek gigitan dan bisa langsung membuat tangan kanannya membengkak. Dia berusaha pulang ke rumah sembari menahan sakit
Sayang, Wagiyo yang takut perawatan medis, memilih berbaring di rumah. Padahal kondisinya makin hari semakin memprihatinkan karena sudah telat penanganan medis dan racun terlanjur menyebar.
Saat JOGLOSEMARNEWS.COM menyambangi, di lokasi juga ada personel PMI Sragen, Munif. Ia mengatakan kedatangannya ke rumah Wagiyo setelah menerima informasi bahwa korban digigit ular berbisa dan membutuhkan penanganan.
Menurut Munif, sedianya kedatangan tim PMI berencana untuk menjemput Wagiyo untuk dibawa ke RSUD Sragen agar mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Namun meski sudah dibujuk, Wagiyo bersikukuh menolak dibawa ke rumah sakit. Wagiyo yang terbaring lemah di atas tempat tidur, hanya mengatakan bahwa dirinya tidak mau dibawa ke rumah sakit oleh rombongan PMI.
“Iya kita datang ke sini bersama rombongan rencananya mau membawa bapak Wagiyo ke rumah sakit. Tapi beliau menolak untuk dibawa ke rumah sakit dengan mobil ambulans PMI” ujar Munif mewakili Wakil Ketua PMI Sragen, Soewarno kepada JOGLOSEMARNEWS.COM
Sementara, Kepala Desa Ngargosari, Sriyono menyampaikan pihaknya sudah berusaha membujuk Wagiyo agar mau dilakukan penanganan oleh dokter ahli di rumah sakit seperti yang disarankan oleh tim PMI.
Namun usahanya juga sia-sia. Mereka akhirnya pasrah dan gagal membujuk Wagiyo untuk ditangani medis.
“Iya benar Mas digigit ular. Sebenarnya harapan saya ini segera dilakukan penanganan. Tapi bagaimana lagi Bapaknya tidak mau, sudah kita bujuk dari kemarin Mas,” ujar Sriyono. Wardoyo