KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM — Paguyuban peternak ayam Jowo Super (Joper) Rizqi Jaya Soloraya mendeklarasikan diri bermigrasi penggunaan gas melon ke bright gas, Minggu (11/10/2020). Hal itu mereka lakukan demi memperoleh keamanan dari penggunaan gas dalam operasional mereka setiap hari.
Pengelola Paguyuban, Lilik Gunawan menyampaikan, melalui program migrasi tersebut, diharapkan dia bersama anggota paguyuban lainnya mendapatkan jaminan keamanan lebih dengan penggunaan tabung gas non subsidi tersebut.
“Berpindah dari gas melon subsidi ke gas non subsidi ukuran 5,5kilogram. Harapannya kami mendapatkan jaminan keamanan. Paguyuban kami menggunakan gas untuk proses boarding ayam. Jadi seminggu pertama selama 24 jam non stop dipastikan kami menggunakan gas sebagai penghangat anak ayam. Kemudian dua Minggu kemudian penghangat digunakan dari malam sampai pagi,” ujarnya.
Sementara itu, ditambahkan Ketua Harian Peguyuban, Agung Supriyono, seluruh paguyuban menggunakan 120 tabung gas melon setiap minggunya. Penggunaan gas tersebut dikoordinir oleh paguyuban, bersama kebutuhan ternak lainnya seperti pakan.
“Dengan migrasi ini nanti akan memperoleh setidaknya separonya. Sekitar 60an tabung gas 5,5 kilogram non subsidi. Yang pasti lebih aman,” imbuhnya.
Sementara itu, SBM V Pertamina Yogyakarta, Sandy Rahadian mengatakan, setiap UKM atau outlet yang menggunakan tabung gas non subsidi akan mendapatkan fasilitas khusus dari Pertamina. Diantaranya pemasangan instalasi gas.
“Sampai saat ini di wilayah saya sendiri sudah ada 40an UMKM dan 20an outlet yang sudah bermigrasi ke tabung gas non subsidi. Dan ke depan kami berkomitmen untuk memberikan fasilitas lebih kepada mereka, mitra kami yang bermigrasi penggunaan tabung gas dari subsidi ke non subsidi,” tukasnya.
Di sisi lain, Sandy berharap tidak hanya Paguyuban Peternak Joper Soloraya yang bermigrasi, namun seluruh paguyuban peternak lain melakukan hal yang sama. Prihatsari