Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Sempat Mencekam, Warga Kedawung Sragen Yang Menolak Swab Sampai Ancam Bakar Ambulans, Dilaporkan Sudah Bersedia Diswab. Total Sudah Ada 13 Warga Positif Terpapar Secara Beruntun

Mobil ambulans Puskesmas Kedawung 2 Sragen yang diancam dibakar warga saat hendak menjemput warga kontak erat untuk diswab, Kamis (15/10/2020). Foto/Wardoyo

 

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Aksi ekstrim sejumlah warga menolak diswab dan bahkan mengancam akan membakar ambulans di Desa Celep, Kecamatan Kedawung, Sragen menuai keprihatinan.

Pasalnya, hingga kini kasus positif covid-19 di desa itu sudah mencapai 13 orang. Padahal mayoritas warga yang positif itu diketahui tertular dari kontak erat pasien positif sebelumnya.

Tak hanya warga biasa, salah satu Kadus atau kepala dusun di desa itu juga sudah positif terpapar covid-19.

Data yang dihimpun JOGLOSEMARNEWS.COM dari Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Sragen, ledakan kasus covid-19 di desa itu berawal sekitar sepekan silam.

Kala itu awalnya ada satu tenaga kesehatan (Nakes) sebuah rumah sakit swasta asal desa setempat berinisial S, yang terpapar covid-19.

Setelah itu kemudian beruntun beberapa warga yang positif terpapar covid-19 setelah terlacak kontak erat dengan pasien positif dari daerah lain.

Celakanya, dari beberapa warga yang positif itu kemudian hasil tracingnya juga menunjukkan warga kontak erat akhirnya tertular dan ikut positif.

Sehingga sampai Sabtu (17/10/2020) setidaknya ada 13 warga yang dikarantina di Technopark Sragen karena positif covid. Dari data di Gugus Tugas, warga yang positif terpapar itu di antaranya berinisial S (nakes), lalu R, T, P, G, D, dan E.

Di belakangnya ada Kadus berinisial S, J, N, B, R, terakhir satu pasien hasil tracing dari Laweyan. Kasus positif itu mayoritas berada di Dukuh Tanjung dan Marditani.

Di dua dukuh inilah yang kemudian sempat terjadi insiden penolakan warga yang terlacak kontak erat, untuk diantar swab test.

Di dua dukuh itu pula, petugas Puskesmas sempat kewalahan dan akhirnya menyerah karena warga menolak dan bahkan sampai mengancam akan membakar mobil ambulans.

“Petugas sudah melakukan pendekatan persuasif tapi warga sempat menolak dan mengancam akan membakar mobil ambulans. Padahal kami hanya melakukan penanganan sesuai SOP,” ujar Kepala UPTD Puskesmas Kedawung 2, Eko Windu Nugroho.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen, Hargiyanto mengatakan bahwa setelah dilakukan mediasi, warga akhirnya bersedia dilakukan swab.

Senada, Anggota DPRD Sragen asal Desa Celep, Thohar Ahmadi juga memastikan bahwa warga yang semula sempat menolak diantar swab, kemarin sudah mereda.

Menurutnya, setelah sempat mencekam, ia memastikan situasi sudah kondusif kembali.

“Warga yang kemarin menolak sudah datang ke balai desa dan menyatakan siap diswab,” tandasnya Minggu (18/10/2020). Wardoyo

Exit mobile version