Site icon JOGLOSEMAR NEWS

SPAM Keburejo Purworejo Diresmikan Gubernur Ganjar

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat meresmikan Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) Keburejo, Rabu (7/10/2020) lalu. Humas Pemprov

PURWOREJO, JOGLOSEMARNEWS.COM — Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meresmikan Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) Keburejo, Rabu (7/10/2020) lalu. Memanfaatkan air dari Waduk Wadaslintang, SPAM Keburejo berkapasitas 600 liter perdetik, dan dialirkan ke Kabupaten Kebumen 400 liter perdetik untuk 32.000 sambungan rumah dan Kabupaten Purworejo 200 liter perdetik untuk 16.000 sambungan rumah.

Selain SPAM Keburejo, Ganjar juga meresmikan SPAM Petanglong yang melayani Kabupaten Pekalongan, Batang dan Kota Pekalongan. Potensi dari SPAM Petanglong berkapasitas 400 liter perdetik dengan memanfaatkan aliran sungai Sumilir.

“Saya resmikan dua SPAM, satu Keburejo yang melayani Kebumen dan Purworejo, satu Petanglong yang melayani Kabupaten dan Kota Pekalongan serta Batang. Alhamdulillah ini sudah berjalan dan sudah dialirkan ke rumah warga,” kata Ganjar.

Menurut Ganjar, kebutuhan air bersih memang sangat penting. Ia sendiri melihat di salah satu rumah di Purworejo, air yang biasa digunakan berwarna kuning dan informasinya mengandung zat besi terlalu tinggi.

“Ternyata tiap hari mereka kondisinya seperti itu, maka hari ini kita berikan air yang lebih bagus. SPAM Keburejo dan Petanglong ini kerjasama dengan kementerian pusat, provinsi dan daerah,” ucapnya.

Selain SPAM Keburejo dan Petanglong, ada juga proyek pembangunan SPAM di Wosusokas untuk melayani daerah Surakarta dan sekitarnya, SPAM Bergas daerah Brebes dan sekitarnya serta pembangunan SPAM di daerah lain.

“Ini memang mahal dan rumit, tapi kita harus memberikan pelayanan agar masyarakat mendapatkan air minum dengan kualitas baik. Beberapa proyek kami lakukan dengan mekanisme kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) agar lebih cepat,” pungkasnya.

Keberadaan SPAM itu disambut suka cita oleh warga. Nurbuwati, salah satu warga Purworejo itu sejak kecil hingga usianya kini 50 tahun, Ia terbiasa mandi dan mencuci dengan air sumur di rumahnya yang keruh dan berwarna kuning.

“Sebelum ada air PAM ini, saya pakai air sumur dari sumber mata air di sini. Airnya warnanya kuning, kalau mencuci baju putih, itu bisa berubah warnanya jadi kuning,” katanya.

Karena warna kuning itulah, Nurbuwati dan beberapa warga lain memilih membeli air galon untuk keperluan memasak. Ia harus rela merogoh kocek cukup besar untuk keperluan ini.

“Sehari satu galon, kalau sebulan ya 30 galon. Pergalonnya itu 5000,” terangnya.
Dengan adanya air dari SPAM Keburejo itu, sekarang Ia bisa mandi, mencuci baju bahkan memasak dengan tenang. Sebab, air dari SPAM Kuburejo sangat jernih dan laik konsumsi.

“Alhamdulillah, sekarang sudah tidak ragu lagi kalau mau buat masak. Kalau dulu ndak berani pakai air sumur di sini. Kondisi air kuning di sini ya sejak dulu, sejak saya kecil sampai sekarang usia saya 50 tahun,” paparnya. Kahlil|Satria Utama

Exit mobile version