JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Karanganyar

Takut Jadi Klaster Baru Covid-19, Pembagian Raskin Desa Pendem Mojogedang Dialihkan Sementara ke Rumah Warga. Balai Desa Juga Disemprot Total Buntut Ada Istri Perangkat Desa Terpapar Corona

Kantor Desa Pendem ditutup total, Kamis (15/10/2020). Foto/Beni
   

 

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Karena dilakukan sterilisasi lokal di Kantor Desa Pendem, Mojogedang, Karanganyar pelayanan Raskin terpaksa dialihkan di rumah salah satu warga Desa Pendem.

Pemindahan tempat penyerahan raskin tersebut guna menghindari kerumunan di Kantor Desa Pendem dan klaster baru penularan covid-19.

Sebab situasi saat ini dinilai rawan penyebaran covid seiring istri salah satu perangkat desanya SW (48) dinyatakan positif covid hasil tes swab di rumah sakit.

Kades Pendem, Mardiyanto mengatakan kebetulan saat dilakukan penutupan kantor desa juga ada acara rutin pembagian raskin yang biasanya dibagikan di kantor desa.

“Jika pembagian raskin serentak di kantor desa jelas bahaya karena jarak rumah SW dan kantor desa sangat dekat dan suaminya SW juga perangkat sehingga rawan jika tertular covid,” tandasnya.

Kades mengakui meskipun Kaur Kesra Desa Pendem Sukimin (50) yang juga suami SW belum diketahui tertular covid atau tidak tertular, namun upaya pencegahan tetap penting.

Sebab istrinya SW berdasarkan hasil tes swab kedua rumah sakit dinyatakan positif covid.

Apalagi jarak rumah SW dengan Kantor Desa Pendem sangat dekat tak sampai 50 meter.

“Kalau SW itu bukan istri perangkat mungkin tidak ada masalah. Lha ini Sukimin suaminya seorang perangkat desa yang juga ngantor kerja. Tentu berbahaya maka kita antisipasi dengan kantor desa ditutup sementara,” jelasnya.

Mardiyanto mengaku tidak bisa membayangkan jika pembagian raskin tidak dialihkan ke rumah warga. Tentu saja warga berdatangan ke kantor desa, sedangkan saat ini kantor desa pada saat ini statusnya rawan.

“Ya, hubungan Sukimin kan kontak erat dengan SW sementara Sukimin juga bekerja di kantor desa jelas potensi kantor desa rawan penyebaran,” imbuhnya.

Menurut Kades pencegahan yang dilakukan itu untuk melindungi kepentingan lebih besar yakni kepentingan masyarakat agar tidak tertular covid.

Sehingga upaya penutupan kantor desa serta diganti dengan pelayanan online berjenjang adalah tepat.

“Ini kan sifatnya sementara saja tidak lama. Dan yang penting pelayanan tetap jalan terus,” imbuhnya.

Sementara, guna menghindari kemungkinan kantor desa tertular covid maka terus dilakukan penyemprotan baik didalam gedung atau di luar gedung. Penyemprotan dilakukan setiap hari oleh semua perangkat desa. Beni Indra

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com