Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Viral Kisah Kembar Trena dan Treni: Terpisah selama 20 Tahun Akibat Kerusuhan Ambon, Bertemu Kembali Berkat TikTok

Elis Trena Mustika (kanan) dan saudara kembarnya Treni Fitri Yana (kiri) yang akhirnya bertemu setelah terpisah selama lebih dari 20 tahun di Kampung Cipaingeun, Tasikmalaya, Kamis (22/10/2020). Foto: Tribun Jabar/Firman Suryaman via Tribunnews.com

TASIKMALAYA, JOGLOSEMARNEWS.COM Kisah tentang sepasang perempuan kembar yang bertemu kembali setelah berpisah selama lebih dari 20 tahun viral di media sosial. Uniknya lagi, keduanya dipertemukan kembali berkat aplikasi TikTok.

Adalah Treni Fitri Yana, warga Blitar, Jawa Timur, yang belum lama ini baru mengetahui jika dirinya ternyata memiliki saudara kembar bernama Elis Trena Mustika. Keduanya terpisah sejak tahun 1999, karena kerusuhan yang terjadi di Ambon, Maluku.

Keluarga Trena dan Treni memang sempat tinggal di Ambon, Maluku, sebagai transmigran. Namun keduanya kemudian dititipkan di keluarga yang berbeda karena kedua ayah dan ibu kandung mereka sibuk mengurus orangtuanya yang dirawat di rumah sakit.

Trena saat itu dititipkan ke kerabat yang juga menjadi transmigran di Ambon. Sedangkan Treni dititipkan ke keluarga sesama transmigran. Kemudian kerusuhan Ambon terjadi.

Para transmigran yang tinggal di Ambon pun memutuskan untuk kembali ke kampung halaman, termasuk keluarga Trena yang kembali ke Tasikmalaya, Jawa Barat, dan keluarga orangtua asuh Treni yang pindah ke Blitar, Jawa Timur.

Sejak saat itu, Trena dan Treni pun terpisah. Keluarga Trena sempat mencoba mencari di mana Treni dan keluarga asuhnya berada. Namun karena hilang kontak.

“Setelah saya dibawa ke Blitar, orangtua asuh lost contact dengan orangtua kandung, dari dulu dan baru ketemu sekarang,” ungkap Treni kepada Tribunnews, saat dihubungi pada Jumat (16/10/2020) malam.

Terpisah sejak masih berusia balita, Treni tidak ingat jika dirinya memiliki saudara kembar. Orangtua asuhnya juga memilih merahasiakan hal itu karena merasa tidak ingin kehilangan Treni.

“Karena ibu saya tidak punya anak cewek dan nggak mau kehilangan, makanya menyimpan rahasia ini dengan rapat,” ungkap Treni, yang awalnya memiliki nama Elis Treni Mustika, sebelum diganti oleh orangtua asuhnya menjadi Treni Fitri Yana.

Dipertemukan Lewat TikTok

Pertemuan kembali Trena dan Treni yang tidak disangka pun berawal dari aplikasi TikTok. Treni memang gemar membuat dan mengunggah video di aplikasi itu.

Hingga suatu ketika, video TikTok milik Treni dilihat oleh tetangga Trena di Tasikmalaya. Mereka berkata bahwa ada orang di TikTok yang mirip dengan Trena.

Yakin bahwa itu adalah saudara kembar yang dicarinya selama ini, Trena pun menghubungi Treni. Awalnya, Trena menghubungi Treni untuk bertanya soal barang dagangan, karena Treni memang membuka toko online. Dari situ pula Trena mengetahui nomor telepon Treni.

Treni mengaku dirinya sempat tidak percaya jika Trena adalah saudara kembarnya, karena yang ia tahu selama ini dirinya tidak memiliki saudara kembar. Bahkan setelah Trena mengirim foto KTP, Treni masih belum percaya. “Saya masih nggak percaya, saya pikir hanya mirip, saya juga nyuekin saudara kembar saya,” ungkapnya.

Hingga akhirnya, Treni diminta untuk mengecek akun Facebook milik Trena. Di situ Treni mulai sedikit percaya. “Pas saya cek bener-bener mirip, dari gaya foto, cara berjilbab, dan lain-lain,” kata Treni.

“Saya syok, kaget. Merasa senang iya, badan panas dingin. Sama kakak-kakak dibilangin ‘kamu itu adik aku’,” ungkap Treni.

Hal itu dirasakan Treni karena rahasia tersebut tidak pernah disampaikan kepadanya.

“Kemudian sama kakak disuruh konfirmasi sama ibuk (orangtua asuh). Karena saya tidak mau langsung bertanya dan takut beliau syok, saya bilang ke kakak agar bapak (kandung) untuk bertanya langusng ke ibuk, orangtua ke orangtua,” ungkap Treni.

“Akhirnya mereka komunikasi, ibuk juga kaget, syok, dan ibuk masih bilang nggak mau kehilangan anak,” lanjutnya.

Namun, orangtua kandung Treni berkata bahwa ia tidak bermaksud mengambil kembali anaknya dan hanya ingin mengetahui kabar Treni dan berterima kasih karena telah merawat Treni selama 20 tahun lebih.

“Tapi bapak bilang ‘saya ingin berterima kasih sudah merawat Treni, saya ingin tahu keadaan Treni seperti apa’,” ungkap Treni.

Treni pun tidak menaruh rasa kecewa kepada orangtua asuhnya yang menyembunyikan kenyataan bahwa dirinya memiliki saudara kembar. “Kalau rasa kecewa tidak ada sama sekali, karena saya meyakini takdirnya seperti ini.”

“Yang saya pikirkan sekarang adalah saya bahagia, seneng banget sampai ga bisa diungkapkan rasa senengnya,” ungkap Treni.

Akhirnya Bertemu Kembali

Trena dan Treni akhirnya kembali dipertemukan setelah sempat terpisah sejak tahun 1999. Keduanya pertemu kembali untuk pertama kalinya dalam 20 tahun di halaman Stasiun Tasikmalaya, pada Kamis (22/10/2020) subuh.

Treni tiba di Stasiun Tasikmalaya dari Blitar menggunakan KA Kahuripan sekitar pukul 04.25 WIB. Ia datang bersama dengan suami, kedua anak, serta ibu asuhnya.

Sementara Trena bersama sang ayah, Enceng Dedi, dan kerabat lainnya sudah menunggu di halaman stasiun. Pertemuan yang penuh keharuan pun terjadi. Mereka saling berpelukan dengan disertai isak tangis.

“Saya memang sudah tak sabar ingin bertemu Treni, dan ingin membuat kejutan saat kami kali pertama bertemu,” kata Trena, didampingi Treni, saat mereka akhirnya tiba di rumah orangtua mereka di Kampung Cipaingeun, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya.

Trena dan orangtuanya selama ini diketahui terus mencari saudara kembarnya itu. Dia pernah mencoba mencari melalui media sosial, bahkan sempat ke salah satu stasiun televisi. Dirinya tidak menyangka jika akhirnya bisa bertemu dengan Treni melalui aplikasi TikTok.

Exit mobile version