Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Viral ‘Wahana’ Naik Layang-layang Naga di Bantul, Gratis Tapi Tidak Semua Bisa Mencoba

Tangkapan layar video wahana menaiki layang-layang berbentuk naga di Bantul, Yogyakarta, yang viral di media sosial. Foto: Instagram/@wonderfuljogja

BANTUL, JOGLOSEMARNEWS.COM Pernah melihat orang bermain layang-layang? Atau pernah menerbangkan layang-layang? Tapi bagaimana kalau mencoba pengalaman terbang dengan layang-layang? Mungkin sensasi itu bisa didapatkan jika mendatangai sebuah kawasan di Bantul, Yogyakarta ini.

Cobalah datang ke kawasan Timur Jalan Lintas Selatan Pentokan Aspal, Bantul, Yogyakarta. Jika beruntung, maka Anda akan menemukan sejumlah orang sedang menerbangkan layang-layang di sana.

Tidak hanya itu, jika berani, Anda bisa turut mencoba merasakan pengalaman menaiki layang-layang. Sebuah ‘wahana’ tak resmi itu belakangan viral di media sosial setelah videonya banyak beredar.

Dalam video tersebut, tampak seseorang yang duduk di atas seutas tali yang terhubung dengan sebuah layang-layang besar berbentuk naga. Saat layang-layang diterbangkan, orang itu pun turut terangkat hingga beberapa meter di atas permukaan tanah.

Video yang viral itu pun menuai beragam komentar netizen. Ada yang mengaku penasaran dan ingin mencoba menaikinya, namun tidak sedikit yang menyoroti segi keamanan yang dinilai masih sangat kurang, bahkan menyebut wahana itu berbahaya.

“Seru nih kayanya jadi pengen coba,” tulis salah seorang netizen di kolom komentar unggahan video di akun @wondefuljogja.

“Mbahayani lur, standar keamanannya kurang,” komentar netizen lainnya yang menyoroti segi keamanan wahana tersebut.

Penjelasan Pengunggah Video

Sementara itu, perekam video, Fajar Tegar Laksono, mengungkapkan bahwa aktivitas menerbangkan layang-layang itu telah ramai dilakukan sejak musim kemarau lalu. Ia menyebut pemilik layang-layang naga yang terekam dalam video adalah warga sekitar lokasi di Timur Jalan Lintas Selatan Pentokan Aspal, Bantul, Yogyaarta.

“Tidak ada pengelola, hanya kesadaran masyarakat sekitar yang memiliki kreativitas dan ingin hiburan di saat corona,” katanya seperti dikutip Tribunnews, Rabu (28/10/2020).

Fajar melanjutkan, bagi mereka yang ingin mencoba menaiki layang-layang naga tersebut memang tidak dipungut biaya alias gratis. Meski demikian, ia juga mengakui bahwa pengamanan saat seseorang menaiki tali layang-layang itu sangat kurang.

Hanya ada dua batang kayu yang diikatkan pada tali yang menjadi tempat duduk dan berpegangan selama diterbangkan layang-layang. “Karena tidak memakai pengaman seperti helm. Tetapi layangan itu memakai tali tampar khusus yang kuat.”

“Selain itu, di bagian bawah diikat di beton maupun mobil dan dijagain banyak orang,” lanjut warga asli Bantul, Yogyakarta ini.

Fajar juga menyebut, tidak semua orang bisa naik layang-layang ini. “Biasanya yang menaikinya hanya yang sudah ahli atau memiliki nyali yang tinggi saja,” imbuhnya.

Lebih lanjut Fajar berharap, ke depan aktivitas menerbangkan layang-layang tersebut bisa menjadi salah satu daya tarik wisatawan dan ada pihak-pihak yang mau bertanggung jawab sebagai pengelola.

Terlebih saat akhir pekan di mana lokasi menerbangkan layang-layang itu menjadi ramai hingga banyak pedagang kecil, sehingga dirasa dapat turut membantu perekonomian masyarakat sekitar. “Selain itu, ini juga menunjukkan kalau Bantul memiliki tingkat kreativitas yang tinggi,” ungkapnya.

“Dengan video itu semoga banyak yang mengenal dan menarik wisatawan untuk berkunjung ke Bantul. Semoga juga setelah viral pihak pemilik layangan juga memperhatikan tingkat keamanan lagi,” pesannya.

Exit mobile version