SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Seiring datangnya musim penghujan, warga diminta mewaspadai kemunculan ular berbisa di dalam rumah.
Pasalnya, cuaca lembab musim penghujan menjadi kondisi favorit bagi munculnya binatang melata yang kalau menggigit kadang bisa membawa petaka itu.
Ketua Regional Exalos Sragen, Candra Giri yang aktif di dunia satwa ular kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , mengatakan musim penghujan memang menjadi momen yang biasa digunakan ular berkembangbiak.
Selain itu, musim hujan kadang banyak diwarnai dengan kemunculan ular di dalam rumah.
Ia mengatakan dari laporan warga yang diterima selama ini, ruangan dapur atau dekat dapur menjadi lokasi yang paling banyak ditemukan ular.
Kemudian, di area gudang atau tempat penyimpanan barang bekas adalah lokasi kedua yang paling sering dijadikan persembunyian ular.
“Area-area itu biasanya banyak tikusnya sehingga menarik kemunculan ular untuk masuk. Ular masuk ke rumah itu biasanya untuk cari makanan yaitu tikus,” ujar relawan yang akrab disapa Ucank itu.
Ucank menambahkan kasus gigitan ular di Sragen sudah relatif banyak. Sepanjang tahun ini, pihaknya sudah menangani empat kasus gigitan ular berbisa pada warga.
Mulai dari ular hijau di Patihan Sidoharjo, ular bandotan di Ngargosari Sumberlawang hingga ular cobra jawa atau ular dumung yang menggigit bocah empat tahun asal Toroh.
“Alhamdulillah, semuanya bisa tertangani dan bisa pulih. Asalkan penanganannya cepat dan tidak salah, bisa diselamatkan,” tandasnya. Wardoyo