KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sebanyak 18 pejabat di lingkungan RSI Amal Sehat Sragen menjalani swab test, Selasa (17/11/2020) pagi. Mereka diswab menyusul kematian Wakil Direktur Non Medis RS itu, dr Bambang HP yang positif terpapar covid-19, Senin (16/11/2020).
Tidak hanya itu, dua istri almarhum yang ada di Sragen dan Karanganyar, juga dilakukan swab pagi ini oleh tim DKK setempat.
“Tindak lanjutnya, tadi pagi sudah tracing total ada 18 pejabat di rumah sakit yang diswab tadi pagi. Mereka yang sering terakhir kontak dengan beliau,” papar Direktur Utama RSI Amal Sehat Sragen, Drg Rachmat Basoeki Soetardjo, kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Selasa (17/11/2020).
Drg Rachmat menguraikan hasil swab 18 pejabat itu juga sudah keluar. Menurutnya, swab dengan alat baru super cepat dari DKK Sragen itu menunjukkan dari 18 orang, semuanya negatif covid-19.
Ia juga memastikan almarhum sebelumnya tidak terlibat kontak dengan perawat atau dokter di rumah sakit. Delapan belas pejabat itu semuanya dari jajaran manajemen.
Selain itu, dua istri almarhum juga sudah dilakukan swab test. Menurut Drg Rachmat, istri almarhum yang ada di Karanganyar, diswab pagi tadi oleh tim DKK setempat.
Sedangkan istri kedua yang ada di Sragen, diswab tadi pagi oleh tim DKK Sragen. Untuk istri almarhum yang di Sragen juga dinyatakan negatif.
“Yang istri di Karanganyar, swabnya dari DKK Karanganyar, hasilnya bagaimana kami belum tahu. Tapi yang istrinya satunya di Sragen juga sudah tadi pagi oleh DKK Sragen,” tandasnya.
Sebelumnya, Rachmat membenarkan jika almarhum dr Bambang meninggal dunia pada Senin (16/11/2020) pukul 14.00 WIB di RSUD dr Moewardi Solo.
“Iya, hasil swab almarhum memang positif terpapar covid-19,” paparnya.
Informasi yang dihimpun JOGLOSEMARNEWS.COM , dr Bambang meninggal setelah menjalani perawatan intensif di RSUD dr Moewardi Solo.
Sebelumnya, dokter yang berdomisili di Karanganyar Kota itu sempat dirawat di RS PKU Muhammadiyah Karanganyar sebelum kemudian dirujuk ke RSUD Moewardi Solo.
Direktur RS PKU Muhammadiyah Karanganyar, dr Aditia membenarkan dr BH sempat dirawat di RS PKU Muhammadiyah pada hari Sabtu (14/11/2020). Namun karena kondisinya memburuk, kemudian dirujuk ke RSUD Moewardi Solo sebelum kemudian meninggal dunia.
Ia juga membenarkan saat di RS PKU, almarhum sudah dilakukan swab tes. Namun perihal hasilnya apakah mengarah terkait covid-19, ia menyebut hal itu sepenuhnya kewenangan Ketua Gugus Covid yang sudah dapat surat hasil swab dari rumah sakit.
“Info dari bagian pelayanan, beliau masuk di PKU hari Sabtu. Selanjutnya dirujuk ke RS Moewardi,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Senin (16/11/2020).
Meninggalnya dr Bambang dibenarkan salah satu kolega sesama dokter, dr Dukut Sarwandhi. Kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , ia membenarkan kabar duka tersebut.
“Iya benar, beliau hari ini meninggal dirawat di RS Moewardi. Rujukan dari PKU Muhammadiyah Karanganyar. Karena beliau memang domisili di Karanganyar,” paparnya.
Dr Bambang yang menjabat sebagai Wadir Non Medis itu meninggal dan dimakamkan di Karanganyar Kota dengan protokol covid-19. Wardoyo