SALATIGA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pandemi covid19 yang telah berlangsung cukup lama rupanya membawa dampak yang sangat besar terhadap kehidupan masyarakat.
Tidak terkecuali bagi anak-anak yang tidak ada lagi proses pembelajaran tatap muka. Sehingga menimbulkan kejenuhan saat harus setiap hari belajar secara daring atau dari rumah.
Salah satu dampak tersebut dirasakan oleh orang tua dari Vicky warga Krasak Ledok Argomulyo, Salatiga.
Dengan berbagai alasan anaknya jarang pulang kerumah, jadi bandel setelah tidak lagi bersekolah tatap muka, dan setelah merasa kewalahan mendidik ananknya kemudian meminta bantuan Bhabinkamtibmas Ledok Polsek Argomulyo, Polres Salatiga.
Ia menyampaikan keluhan anaknya itu ke Aiptu Tri Mulyo dan Babinsa Serma Sijan untuk bisa memberikan saran masukan kepada anaknya agar betah dirumah dan tetap semangat belajar.
“Vicky sering tidak pulang ke rumah bahkan dalam beberapa hari lebih memilih pergi bersama teman temannya. Jika uang saku habis pulang hanya kembali meminta uang kemudian bergegas pergi lagi. Dan jika tidak diberi akan mengambil barang untuk dijual,” ungkap Parmin kepada Aiptu TRI Mulya.
Hal itu menggerakkan Aiptu Tri Mulyo bersama Serma Sijan untuk berkunjung ke kediaman Orang Tua Vicky. Di hadapan Vicky dan orang tuanya, ia menyampaikan bahwa ditengah pandemi covid19 saat ini semua merasakan dampaknya.
Sebagai orang tua dituntut untuk tetap memenuhi kebutuhan keluarga yang bebannya jauh lebih berat. Lalu sebagai pelajar juga dituntut untuk tetap belajar walaupun secara daring atau dari rumah, mencari jati diri.
“Harusnya bukan dengan cara yang tidak baik apalagi sudah mengarah kenakalan remaja yang menjurus tindakan kriminalitas. Kalau memang jenuh ajak teman untuk belajar bersama dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Jangan sampai keluarga menjadi susah karena ada anggota keluarganya yang kena covid19,” terang Aiptu Tri Mulyo
Menurutnya, pergi dari rumah dan bersama teman-temannya sangat berbahaya. Karena bisa menjadi korban tindakan kriminalitas maupun terpapar covid19.
Bahkan tindakan mengambil barang bisa masuk ranah pidana.
“Ingat masa depan hanya bisa diraih dengan kerja keras dan dukungan orang yang mencintamu yaitu keluarga,” pesan Aiptu Tri Mulya kepada Vicky.
Rasa penyesalan Vicky terlihat saat wajahnya tertunduk lesu, dan menyampaikan permohonan maafnya kepada orang tuanya dan juga berjanji untuk tidak mengulangi perbuatannya lagi.
Ia mengaku selama ini merasa jenuh dan kebablasan ketika bermain dengan teman-temannya.
Parmin pun sangat berterimakasih atas saran himbauan yang disampaikan oleh aparat keamanan itu.
“Semoga dengan kehadiran dan sarannya anaknya bisa berubah menjadi lebih baik dan berharap agar turut terus memantau anaknya agar kejadian serupa tidak terulang,” ucapnya.
Lebih lanjut, Aiptu Tri menyampaikan perkembangan remaja di saat mereka sedang tumbuh kembang sedang mencari jati diri perlu bimbingan semua pihak.
Menurutnya bukan hanya orang tua atau guru, sebagai Bhabinkamtibmas juga merasa terpanggil untuk menciptakan wilayah binaannya aman dan kondusif.
“Generasi muda penerus bangsa memiliki pribadi yang patuh terhadap hukum. Untuk itu pengawasan termasuk salah satu tanggung jawabnya,” ucap Aiptu Tri Mulya.
Kapolres Salatiga AKBP Rahmad Hidayat mengapresiasi pelaksanaan problem solving yang dijalankan sangat baik oleh jajarannya.
Sehingga dapat memberikan kontribusi baik bagi wilayah binaannya dalam upaya memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
“Ini juga mendukung terwujudnya kemitraan Polri dengan masyarakat dan meningkatkan citra Polri dimata masyarakat,” jelas Kapolres. Edward