Beranda Nasional Jogja Kasus Covid-19 Meningkat, Pemkot Yogya: Tidak Sampai Zona Merah

Kasus Covid-19 Meningkat, Pemkot Yogya: Tidak Sampai Zona Merah

Ilustrasi kenaikan covid-19. pixabay

YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Meski mengalami kenaikan jumlah kasus Covid-19, namun Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta memastikan bahwa wilayahnya belum masuk dalam kategori zona merah.

Demikian disampaikan oleh Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi. Terkait dengan hal itu, ujar Heror, ruang perawatan pun masih tersedia.

Fakta tersebut menurut Heroe, sekaligus menampik sejumlah kabar yang berhembus di media sosial dan dinilai meresahkan masyarakat.

Heroe mengatakan, dari 45 kelurahan di wilayahnya, sembilan  di antaranya merupakan zona kuning dan selebihnya zona orange.

Kemudian, jika melihat peta DIY, Kota Yogyakarta bersama Gunungkidul, kini masih berstatus zona orange.

“Sampai saat ini, Kota Yogyakarta belum pernah menyentuh zona merah. Kita ada di zona orange. Kalau peta di DIY, yang merah itu Sleman, Bantul. Kota Yogyakarta, Gunungkidul, zona orange. Lalu, Kulonprogo sekarang zona kuning,” ungkapnya, saat ditemui Senin (23/11/2020) siang.

“Jadi, kalau ada yang mengatakan seluruh DIY sudah merah, itu tidak benar ya. Memang, di Kota Yogyakarta kasus aktif meningkat, tapi tidak zona merah, itu beredar luas di sejumlah media sosial kemarin,” tambah Heroe.

Baca Juga :  Kecelakaan Maut di Jalan Kaliurang, Pengendara Motor Tewas di Tempat

Wakil Wali Kota Yogyakarta itu juga membantah kabar soal pasien COVID-19 yang membludak dan mengakibatkan kamar perawatan di sejumlah fasilitas kesehatan kini terisi penuh.

Menurutnya, informasi tersebut, sama sekali tidak dapat dipertanggungjawabkan dan sepenuhnya salah.

“Sekarang kamar isolasi baru terisi 79,6 persen, kemudian yang ICU terpakai 61,5 persen. Artinya, masih cukup tersedia. Jadi, tidak benar kalau ada yang menyebut kota zona merah dan kamar perawatannya sudah habis,” ujarnya.

Berdasar data terakhir, kasus COVID-19 aktif di kota pelajar kini berjumlah 147, yang sebagian besar berstaus Orang Tanpa Gejala (OTG).

Heroe pun mengatakan, sebaran akhir-akhir ini terbilang masif di lingkup rumah, atau keluarga, dimana virus didapat dari perjalanan luar kota.

“Sebagian besar terjadi di keluarga. Ada salah satu anggota keluarga yang terpapar di luar kota, lalu menularkannya di rumah, atau kantornya. Hampir 80 persen kasus di Kota Yogyakarta sekarang seperti itu ya,” tambahnya.

Baca Juga :  Baru Berusia 2 Tahun, Kepala Bocah di Sleman Ini Terjepit Pagar Rumah!

Karenanya, orang nomor dua di Kota Yogyakarta tersebut mengimbau supaya warga masyarakat yang baru pulang dari perjalanan luar kota, bisa lebih berhati-hati.

Terlebih, jika daerah yang dikunjungi berstatus zona merah.

“Kalau dari luar kota, alangkah baiknya cek kesehatan. Ini untuk memastikan kondisinya, terpapar atau tidak. Ya, agar tidak menularkan ke anggota keluarga, atau teman-teman kantornya,” pungkas Heroe.

www.tribunnews.com