SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kecelakaan maut mobil rombongan anggota DPRD Kabupaten Malang di Tol Sragen-Ngawi tepatnya di KM 522 depan Poll Derek PT JSN, Masaran, Jumat (13/11/2020) pagi, menyisakan cerita memilukan.
Niatan kunjungan kerja (Kunker) yang dilakoni ketiga anggota DPRD Fraksi PDIP Kabupaten Malang, justru berubah jadi petaka. Rencana kunjungan kerja ke Jogja, berubah jadi maut setelah ketiganya mengalami kecelakaan tragis menggasak tronton di Tol Sragen.
Dugaan sementara, kecelakaan maut yang menewaskan satu anggota DPR Fraksi PDIP dan dua lainnya kritis itu, disebabkan oleh kondisi pengemudi yang diduga mengantuk.
“Dari analisa yang sementara kami lakukan olah TKP awal, diduga (disebabkan) hilangnya konsentrasi pengemudi mobil Grand Livina. Ya diduga mengantuk,” ujar Kasatlantas Polres Sragen AKP Ilham Syafriantoro Sakti mewakili Kapolres AKBP Yuswanto Ardi, kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Jumat (13/11/2020).
AKP Ilham menguraikan indikasi pengemudi mengantuk itu baru dugaan awal. Pihaknya masih akan mendalami keterangan para saksi untuk mendapatkan keterangan pasti.
“Nanti ke depan masih kita dalami dari keterangan saksi,” urainya.
Kasat menjelaskan pengemudi diduga kuat hilang konsentrasi sehingga tidak menyadari ada kendaraan di depannya. Pasalnya petugas tidak mendapati adanya bekas pengereman di lokasi kejadian.
Kondisi jalan yang bertipikal lurus, juga diduga membuat pengemudi terlena sehingga tak sigap dengan kondisi tronton di depannya.
“Untuk (bekas) pengereman pada saat anggota kami datang, sementara tidak ada,” terangnya.
Kanit Laka, Ipda Irwan Marvianto menjelaskan kerasnya benturan sempat membuat mobil legislator itu sampai masuk kolong tronton.
Kondisi itulah yang akhirnya membuat mobil hancur bagian depan dan para korban mengalami luka di bagian kepala.
“Mayoritas lukanya di bagian kepala, tubuh bagian bawah relatif aman,” imbuhnya.
Korban tewas dalam kecelakaan itu diketahui bernama Hariyanto (54) anggota Fraksi PDIP Kabupaten Malang asal Dukuh Krajan RT 03/01, Desa Sumber Pasir, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Jatim.
Korban meninggal di lokasi kejadian setelah mengalami luka parah bagian kepala, patah leher dan bagian tubuh lainnya.
Sementara, dua rekannya sesama anggota DPRD Malang hingga kini masih menjalani perawatan intensif di RSUD Dr Moewardi Solo.
Kedua rekan itu adalah pengemudi mobil, Amari (49), anggota DPRD asal Jl. Ters Wisnuwardhana RT 3/14 Ds. Mangliawan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Ia mengalami cidera kepala dan dirawat di Moewardi Solo.
Sedangkan penumpang lainnya, Hari Sasongko (56) anggota DPRD asal Tambakrejo RT 05/02, Desa Tambaksari Kecamatan Tajinan, Malang hingga kini masih kritis. Ia mengalami lupa kepala berat, laserasi kepala kiri atas dan patah tangan.
Data yang dihimpun di lapangan, kecelakaan terjadi pukul 04.20 WIB. Ketiganya yang dikabarkan dalam perjalanan kunjungan kerja (Kunker) itu mengendarai mobil Nissan Grand Livina N 478 BF.
Mobil Livina warna putih itu menggasak truk tronton Hino G-1861-AE yang dikemudikan Tri Andi Wijoyo (39) asal Dukuh Babakan RT 03/01, Desa Babakan Kecamatan Kramat, Kendal.
Kecelakaan bermula ketika mobil rombongan DPRD Malang dan truk tronton itu sama-sama melaju dari arah timur atau Sragen menuju ke barat. Dengan posisi tronton di depan dan mobil rombongan DPRD itu di belakangnya.
Sesampai di lokasi kejadian, mobil mendadak hilang kendali dan menggasak bagian belakang tronton. Benturan keras membuat mobil Livina itu sampai masuk kolong tronton.
“Yang meninggal penumpang di sebelah kiri depan. Benar dia anggota legislatif Kabupaten Malang. Pengemudi dan satu penumpang di jok tengah belakang, saat ini dirawat di RSUD Moewardi Solo. Ketiganya anggota DPRD,” ujarnya.
Kanit Laka menguraikan kecelakaan diduga dipicu oleh pengemudi Livina yang kehilangan konsentrasi saat melaju di TKP. Diduga kuat, yang bersangkutan dalam kondisi mengantuk namun untuk kepastiannya saat ini masih dilakukan pendalaman.
Dari hasil olah TKP, polisi tidak menemukan adanya bekas pengereman. Saat ini jenazah anggota DPRD yang meninggal masih di kamar jenazah RSUD Sragen menunggu dijemput pihak keluarga.
“Kalau yang dua orang masih dirawat di RSUD Moewardi Solo,” tandasnya. Wardoyo