JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Pulang Kondangan Hajatan dari Jakarta, Satu Keluarga Besar di Plupuh Sragen Positif Terpapar Covid-19. Mulai dari Kakek, Anak, Menantu Hingga Semua Cucu Dibedol Untuk Isolasi, Warga Sempat Ketakutan

Ilustrasi petugas medis Puskesmas saat menjemput warga positif covid-19 untuk menjalani isolasi di Technopark. Foto/Wardoyo
   

 

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kasus ganasnya penyebaran covid-19 dari klaster pelaku perjalanan dan hajatan, terjadi di Desa Karungan, Kecamatan Plupuh, Sragen.

Satu keluarga besar dari Mbah S (70) terpaksa harus boyongan untuk menjalani isolasi di Technopark Sragen karena dinyatakan positif terpapar covid-19. Temuan satu keluarga positif ini sempat memicu keresahan warga sekitarnya.

Pasalnya mereka tak segera diisolasi lantaran Gedung Technopark untuk isolasi sudah penuh pada hari itu. Bahkan mereka baru dijemput untuk isolasi ke Technopark tiga hari kemudian.

Data yang dilansir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sragen, ada tujuh anggota keluarga itu yang semua dinyatakan positif dari hasil swab yang keluar pada Jumat (20/11/2020).

Mereka masing-masing W (70), anaknya M (41), PN (32) dan tiga cucu Mbah S masing-masing MA (10), SAF (7) dan SA (5).

Data yang dihimpun JOGLOSEMARNEWS.COM , kasus covid-19 yang menimpa keluarga besar Mbah S diawali dari Mbah S yang mendadak badannya panas usai pulang menghadiri kondangan hajatan kerabatnya di Jakarta beberapa waktu lalu.

Setelah dibawa ke rumah sakit RSUD Dr Soehadi Prijonegoro Sragen dan diswab hasilnya ternyata Mbah S dinyatakan positif covid-19.

Baca Juga :  Terbaik, Bank Djoko Tingkir Sragen Tetap Konsisten Kembali Meraih Penghargaan TOP BUMD Tahun 2024 Golden Trophy

Hasil itu membawa semua keluarga akhirnya ikut diswab keesokan harinya. Hasilnya semua anggota keluarga yang ikut tinggal serumah, dinyatakan positif.

Mulai dari istri, anak, menantu dan semua cucunya sebanyak tiga orang. Namun mereka tidak bisa diisolasi pada hari itu juga karena kapasitas isolasi di Technopark penuh.

Pada hari itu total ada tambahan 55 warga yang dinyatakan positif sehingga Technopark pun langsung kehabisan tempat.

“Iya, warga sempat was-was Mas. Karena hasil swabnya sudah dinyatakan positif kok belum diisolasi juga. Takutnya kalau kontak luar kan bisa menyebar. Jarak tiga hari baru dijemput isolasi,” ujar Yanto, salah satu warga, Selasa (24/11/2020).

Saat dikonfirmasi, Kades Karungan, Joko Sunarso tidak menampik kasus covid-19 yang menimpa satu keluarga besar Mbah S itu.

Ia mengatakan awalnya sekeluarga dari Jakarta menghadiri hajatan kerabat mereka. Lalu Mbah S yang kondisinya kemudian sakit, dirapid hasilnya reaktif selanjutnya diswab positif.

“Langsung dilakukan tracking juga hasilnya satu keluarga ada sekitar tujuh orang semua positif. Dari anaknya, menantu hingga 3 cucu. Yang nggak.cuma besannya saja. Pak dokter juga bilang positif, tapi memang hari itu nggak langsung diisolasi karena tempatnya penuh,” paparnya.

Baca Juga :  Polda Jateng Gunakan Helikopter Untuk Pengecekan Persiapan Mudik Lebaran 2024 Dan Mendarat di Polres Sragen Cek Kesiapan Anggota

Selang tiga hari kemudian, Minggu (22/11/2020) sore, sekeluarga itu baru dijemput oleh tim untuk diisolasi ke Technopark.

Sementara selama tiga hari sebelumnya, mereka sudah diminta isolasi mandiri di rumah. Kades tak menampik kondisi itu sempat memicu keresahan.

Namun akhirnya warga bisa mereda dan memahami setelah diberikan sosialisasi mengingat kapasitas Technopark sedang penuh.

“Minggu sore habis magrib baru dibawa ke Teknopark. Alhamdulillah semua sudah legawa dalam arti semua udah pada menyadari. Jadi total ada 7 yang diisolasi dan rumahnya sementara kosong,” terangnya.

Kades menambahkan sebagai bentuk kepedulian, selama mereka menjalani isolasi mandiri di rumah, masyarakat, Pemdes, maupun Pak RT rutin membantu kebutuhan logistik.

“Kebetulan rumah beliau itu rumah jawa dan besar. Jadi relatif nggak masalah kemarin isolasi di rumah. Dan mereka juga menaati menutup diri selama 3 hari,” tandasnya.

Sekretaris Gugus Tugas Kabupaten Sragen, Tatag Prabawanto membenarkan pada hari tersebut terjadi lonjakan tambahan covid-19 hingga kapasitas ruangan isolasi di Technopark penuh.

“Sebagian yang positif dan tidak tertampung, diminta isolasi mandiri di rumah dulu. Setelah ada yang sembuh dan tempat kosong, baru dijemput untuk diisolasi di Technopark,” tandasnya. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com