Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Puluhan Penembak Jitu Dikerahkan, 500an Tikus Ditembak Mati di Sidoharjo Sragen. Kapolsek: Jangan Ada Lagi Petani Pasang Setrum Jebakan Tikus, Nekat Kita Proses Hukum!

Personel Polsek Sidoharjo dan komunitas penembak saat dikerahkan menembak tikus di persawahan Sribit, Sidoharjo, Senin (16/11/2020) malam. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Maraknya hama tikus di wilayah Sragen, mendapat atensi khusus dari jajaran Polsek Sidoharjo. Prihatin dengan fenomena serangan tikus, Kapolsek setempat AKP Agung Ari Purnowo tergerak menggandeng komunitas penembak jitu untuk melawan tikus.

Tak tanggung-tanggung, sebanyak 30 penembak dari dua komunitas diterjunkan untuk berperang melawan tikus. Mereka dikerahkan untuk menjalankan misi memberantas tikus di areal persawahan Dukuh Tambak, Desa Sribit, Sidoharjo, Senin (16/11/2020) malam.

Kapolsek Sidoharjo, AKP Agung Ari Purnowo mengatakan total ada 30 penembak dari dua komunitas yang dihadirkan malam itu.

Terdiri dari 25 personel dari komunitas Hunter X Hunter dan lima personel dari Komunitas Pasukan Kebon Jati Sragen.

Mereka diterjunkan untuk menembak tikus mulai pukul 19.30 WIB hingga pukul 24.00 WIB. Operasi gerilya malam itu juga melibatkan 9 personel Polsek, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Kades Sribit, perangkat desa dan kelompok tani.

“Ini sebagai wujud atensi kami untuk membantu petani memberantas hama tikus di wilayah Sidoharjo utamanya Desa Sribit. Saya harap ke depan jangan ada lagi yang memasang jebakan tikus dengan cara aliran listrik. Karena sudah banyak korban yang meninggal dunia yang diakibatkan tersetrum aliran listrik yang dipasang para petani,” papar Kapolsek.

Berpose sebelum berburu. Foto/Wardoyo

Kapolsek menerangkan penembak jitu dari dua komunitas itu bisa digandeng secara sukarela. Menurutnya, petani bisa meminta bantuan apabila membutuhkan mereka untuk memberantas tikus.

Menurutnya, cara itu lebih aman dan efektif daripada memasang jebakan tikus beraliran listrik yang sudah banyak merenggut korban.

“Kami sampaikan, bila ada petani yang masih memasang perangkap tikus dengan cara aliran listrik, maka kami akan tindak dengan proses hukum,” tukasnya.

Tak hanya penembak, Kapolsek juga menyampaikan masih ada alternatif solusi lain untuk menekan hama tikus. Yakni dengan memelihara burung hantu dan gropyokan dengan omprong.

Kapolsek Sidoharjo, AKP Agung Ari Purnowo memberi sosialisasi ke petani. Foto/Wardoyo

Selain solusi itu, Kapolsek juga menyosialisasikan masing-masing komunitas dan pihak yang bisa dikoordinasikan lengkap dengan kontak person yang bisa dihubungi.

“Kami yakin, apabila hal ini bisa dilaksanakan dengan bersama sama dan terus menerus, Insya Allah hama tikus bisa di berantas dengan tuntas,” urai Agung.

Ia juga tak lupa memgapresiasi kesediaan komunitas penembak senapan angin dari dua komunitas itu yang telah tulus dan ikhlas membantu memberantas tikus tanpa pamrih.

Foto/Wardoyo

Kades Sribit, Sutaryo mengapresiasi bantuan dari Polsek Sidoharjo yang telah berinisiatif mendatangkan penembak untuk menekan hama tikus di wilayahnya.

Sementara, dalam perburuan malam tadi, total lebih dari 500 ekor tikus ditembak mati. Bangkai-bangkai tikus itu kemudian dikumpulkan untuk dikubur. Wardoyo

 

Exit mobile version