JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Karanganyar

2 Hari Jelang Seleksi Perangkat Desa Karanganyar, Pihak Ketiga dari Univet Mendadak Pilih Mundur Alon-alon. Ada Apa Gerangan?

Surat pemberitahuan mundurnya Univet sebagai pihak ketiga penyelenggara seleksi Perdes yang beredar di sejumlah kecamatan di Karanganyar. Foto/Istimewa
   
Surat pemberitahuan mundurnya Univet sebagai pihak ketiga penyelenggara seleksi Perdes yang beredar di sejumlah kecamatan di Karanganyar. Foto/Istimewa

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Dua hari menjelang pelaksanaan tahapan ujian seleksi perangkat desa (Perdes) di Karanganyar, salah satu pihak ketiga yang digandeng yakni Universitas Bangun Nusantara (Univet) mendadak mengundurkan diri.

Tidak ada alasan yang jelas dibalik mundurnya Univet dari bangku pihak ketiga sebagai pelaksana seleksi. Hal itu pun memicu berbagai spekulasi di masyarakat terkait rekrutmen sebanyak 218 perangkat desa pada akhir Desember ini.

Kepala Dispermades Kabupaten Karanganyar, Agus Heri Bindarto  membenarkan mundurnya salah satu dari ketiga perguruan tinggi tersebut secara sepihak.

Karena tes seleksi dimulai 14 Desember maka pihaknya segera mengalihkan kerja sama dengan universitas lainnya.

“Ya  benar Univet mengundurkan diri, maka akan kita alihkan kemungkinan dengan Universitas Surakarta,” tandasnya kepada wartawan, Kamis (10/12/2020).

Agus menjelaskan pada rekruitmen perangkat desa tahun ini pihaknya sudah bekerjasama dengan dua perguruan tinggi yaitu Univet dan Unsa.

Adapun cover kerja sama itu dengan Univet sebanyak 5 kecamatan dan dengan Unsa sebanyak 11 kecamatan. Namun yang terjadi adalah mendadak Univet mengundurkan diri secara sepihak.

Menurut Agus Heri Bindarto status kerja sama adalah antara desa dengan universitas dengan fasilitator kecamatan diketahui oleh Dispermades.

Hanya saja ketika Univet mendadak mengundurkan diri, Dispermades pun tidak bisa berbuat banyak kecuali menjadi fasilitator saja antara desa dan kecamatan.

“Kami dilema jika mau ngotot mengusulkan pada desa agar bekerjasama dengan salah satu perguruan tinggi, takutnya dikira pemkab melakukan intervensi,” ujarnya.

Sedangkan disatu sisi desa harus segera menggandeng perguruan tinggi karena aturan seperti itu, namun waktunya sudah mepet.

Diapermades berharap desa segera menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi dalam hal ini Unsa  yang sudah menjadi langganan tiap event rekruitmen perangkat desa.

Perlu diketahui pada 2020 terdapat 218 jabatan perangkat desa kosong. Jabatan tersebut terdiri dari 9 jabatan sekretaris desa, 106 kepala seksi (kasi) dan kepala urusan (kaur) serta103 kepala dusun (kadus). Beni Indra

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com