KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sedikitnya 8 desa di Kecamatan Tawngmangu, Karanganyar diguncang bencana longsor hampir bersamaan pada Sabtu (05/12/2020) sekitar pukul 17.00 WIB.
Bahkan jalur utama Tawangmangu-Solo terputus karena ada tanah longsor berada ditengah jalan.
Untuk sementara jalur utama ke Tawangmangu terputus. Semua kendaraan tertahan baik yang dari arah Tawangmangu menuju Solo dan sebaliknya.
Sulardiyanto (52) warga Tawangmangu menjelaskan dirinya terjebak tidak bisa pulang ke Tawangmangu karena jalur terputus akibat tumpukan longsor.
“Saya himbau sebaiknya semua kendaraan balik arah karena saya tertahan di Desa Srandon. Tepatnya sebelah timur rumah makan Jawa Dwipa ada longsor ditengah jalan,” ujarnya saat dihubungi JOGLOSEMARNEWS.COM , Sabtu (5/12/2020)
Bahkan Sulardiyanto mencoba lewat jalur alternatif melalui Nglebak-Sumokado namun tidak bisa karena disana juga terjadi longsor.
“Ya saya tetap di sini di ruas jalur Tawangmangu-Solo menunggu hingga tumpukan longsor dibersihkan,” ujarnya.
Sementara itu, Kades Tawangmangu Sutopo mengatakan banyak terjadi longsor namun dirinya baru mendapat laporan sebanyak 6 titik longsor.
Yakni Desa karanglo, Blumbang, Tengklik , Sumokado, Desa Sendang, Sepanjang, Nglurah, Ledoksari, Ngunut dan Arjomegono.
“Kami masih lakukan monitoring karena banyak titik terjadi longsor,” ujarnya saat dihubungi JOGLOSEMARNEWS. COM, Sabtu (5/12/2020).
Menurut Sutopo, saat ini semua warga keluar rumah membantu proses evakuasi tanah secara manual sambil menunggu bantuan dari BPBD Karanganyar.
Sementara itu, di Kecamatan Jatiyoso longsor menimpa kantor Desa Wonokeling hingga rusak parah dengan kerugian sekitar Rp 75 juta karena ruang dapur dan ruang utama ambrol tertimpa longsor.
Sekdes Wonokeling, Agus (45) mengatakan kejadian longsor pukul 17.00 WIB .
“Warga kaget ada suara keras ternyata kantor Desa Wonokeling tertimpa longsor,” tandasnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM .
Saat ini seluruh warga desa siaga guna mengantisipasi terjadi longsor dititik lainnya. Beni Indra