Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Gara-Gara Kebijakan Walikota Solo, Banyak Pemudik Ketakutan dan Batalkan Booking Hotel Tanggal 21-30 Desember. Potensi Pendapatan Pengusaha Karanganyar Hilang Hampir Rp 1 Miliar

Taman Wisata Grojogan Sewu di Tawangmangu, Karanganyar. Foto/Wardoyo

 

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kebijakan karantina bagi pemudik menjelang natal dan tahun baru yang dilontarkan Walikota Solo, FX Rudyatmo berdampak ke Karanganyar.

Imbas statemen karantina itu mengakibatkan booking hunian villa di Tawangmangu dibatalkan. Alasannya para calon wisatawan takut jika melewati Kota Solo langsung dikarantina sehingga memilih batal mudik.

Ketua II Perhimpunan Hotel & Restoran Indonesia Cabang Kabupaten Karanganyar, Tugino mengatakan dari grup Whats App PHRI sudah diketahui banyak booking hotel dan villa untuk tanggal 21-26 dibatalkan.

Dengan alasan ketakutan tentang berita Walikota Solo FX Hadi Rudyatmo yang akan melakukan karantina pada pemudik yang akan masuk atau melintas Kota Solo pada musim liburan ini.

Meskipun diakui oleh Tugino bahwa berita tersebut sempat diralat beberapa kali. Namun pesan pada publik sudah terlanjur dan direspon sikap ketakutan.

“Ada beberapa villa dan hotel yang sudah cancel bookingnya untuk liburan ini, termasuk sejumlah villa di Sekipan,” ujarnya, Kamis (17/12/2020).

Bahkan menurut Tugino villa Grand Sari miliknya Dia sendiri mengalami cancel booking selama seminggu mulai dari tanggal 20-27 Desember.

Padahal para tamu itu sudah membayar DP, namun meminta agar DP tidak hilang karena akan dicari tanggal aman.

“Villa milik saya sendiri saja cancel seminggu alasan nya sama mereka pemudik yang mau menginap di Tawangmangu kebingungan dan ketakutan membaca berita Kota Solo akan memberlakukan tegas karantina bagi pemudik,” ujarnya.

Padahal Tugino sudah meyakinkan bahwa tidak semua akan dikarantina, namun pengunjung tetap saja ketakutan. Akhirnya tetap saja pengunjung batalkan booking.

Dijelaskan Tugino mengapa pengunjung ketakutan karena secara teknis para pemudik itu keluarganya tinggal di Solo.

Sehingga mau tidak mau mereka dari luar kota muduk ingin bertemu keluarga terlebih dulu, baru setelah itu mereka sekeluarga menginap di Tawangmangu.

“Kebanyakan yang cancel booking itu dari Jabodetabek dan Kota Batu Malang mereka semua ketakutan terpaksa batalkan booking villa kami,” lanjutnya.

Dengan begitu. Tugino mengalami kerugian sekitar Rp 12 juta karena harga sewa villa di Grand Sari sebesar Rp 1,5 juta per hari selama 8 hari.

Sementara, Manager Indah Palace Hotel Tawangmangu, Krisna Widyaningsih mengakui terdapat cancel booking untuk liburan akhir tahun ini sekitar Rp 83 juta. Pasalnya rata-rata cancel booking itu adalah tamu grup seperti family gathering dan coorporate.

“Iya sama tempau kami juga banyak cancel booking terdampak berita karantina Kota Solo,” tandasnya.

Krisna menjelaskan cancel booking ini terjadi hampir merata untuk villa dan hotel di Tawangmangu, sehingga potensi pendapatan yang hilang atau lost income jelas sangat besar. Beni Indra

Exit mobile version