Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Bocah Usia 12 Tahun di Lampung Gelantungan pada Layang-layang Naga, Tiba-tiba Tali Putus. Si Anak Pun Jatuh dari Ketinggian Belasan Meter

Ilustrasi layang-layang. Foto: pixabay.com

LAMPUNG, JOGLOSEMARNEWS.COM Sebuah insiden layang-layang terjadi di Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Pringsewu, Lampung. Seorang anak berusia 12 tahun yang sedang bergelantungan pada sebuah layang-layang berbentuk naga mendadak terjatuh usai tali layang-layang terputus.

Insiden yang membuat orang-orang di sekitar terkejut itu sempat terekam kamera dan videonya beredar di media sosial.

Bocah yang terjatuh, diketahui berinisial IR (12), warga Pekon Sukoharjo III Barat, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Pringsewu, Lampung. Saat kejadian, ia sedang bermain layang-layang bersama keluarga di sebuah lapangan di dekat SMAN 1 Ambarawa.

Akibat terjun bebas dari ketinggian belasan meter, bocah itu mengalami patah tulang pada bagian tangan dan telah mendapat penanganan medis di Rumah Sakit Mitra Husada Pringsewu, Lampung.

Camat Ambarawa, Sutikno, membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, insiden itu terjadi pada Selasa (1/12/2020) sore.

“Kemarin itu ada warga dari Sukoharjo membawa layangan besar dan diterbangkan di situ. Yang narik bapaknya, yang bergelantungan anaknya. Nggak tahunya (talinya) putus,” kata Sutikno dikutip Tribunnews, Rabu (2/12/2020).

Sesaat setelah kejadian, lanjut Sutikno, korban langsung dilarikan ke klinik terdekat untuk mendapat penanganan medis pada cedera patah tulang yang dialaminya. “Langsung dirujuk ke RS Mitra Husada karena tangannya patah,” ujarnya.

Sementara itu, kakak korban, Acil (28), mengatakan bahwa kondisi adiknya sudah membaik usai mendapat perawatan medis di rumah sakit.

Kakak korban mengaku tidak tahu pasti kronologi kejadian karena saat insiden terjadi dirinya berada di dalam mobil. Ia mengatakan bahwa layang-layang yang dipakai bergelantungan diterbangkan oleh saudara korban.

Menurutnya, korban memang kerap bergelantungan saat saudaranya menerbangkan layang-layang yang memiliki ukuran cukup besar itu. “Anak itu (RI) memang sering nggandul (bergelantungan). Musibahnya pas kemarin itu,” ujarnya.

Ia menambahkan, peristiwa yang menimpa adiknya adalah musibah. Ia pun meminta agar siapa pun yang mendapatkan rekaman video kejadian untuk tidak menyebarluaskannya agar tidak disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Sementara aktivitas menerbangkan layang-layang di lokasi kejadian sempat dihentikan untuk sementara waktu. “Buat pelajaran, supaya besok lagi lebih berhati-hati,” tukas Acil.

Exit mobile version