Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Kabel Semrawut Sudah Dipindah ke Bawah Tanah, Wouww…. Kawasan Tugu Pal Putih Yogya Menjadi Bersih dan Indah

Kolase kawasan tugu pal putih Yogyakarta sebelum kabel dipindah dan sesudah dipindah / tribunnews

YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM
Kabel-kabel listrik atau telepon yang berseliweran di atas kota, mau tak mau membuat keindahan dan estetika kota menjadi terganggu, sebagaimana yang terjadi di kawasan tugu pal putih di kota Yogyakarta.

Namun, kawasan itu kini menjadi bersih setelah kabel-kabel yang berseliweran tersebut dipindah ke bawah tanah.

Baik kabel fiber optic (FO), maupun listrik, sejauh ini telah dipindah ke bawah tanah dengan sistem ducting.

Berdasarkan pantauan Tribun Jogja di lapangan, estetitka kawasan Tugu semakin terpancar seiring menghilangnya sampah-sampah visual di udara.

Walau begitu, beberapa tiang yang kini tidak terpakai, masih tampak dan terkesan sedikit mengganggu.

Kabid Binamarga Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPUPKP) Kota Yogya, Umi Akhsanti mengatakan, selepas kabel-kabel dipindahkan ke bawah tanah, maka tiang-tiang yang tak lagi terpakai tersebut segera dicabut pihaknya.

“Kalau untuk teraso tinggal dipoles saja, sama taman perlu perbaikan lagi. Hanya, untuk kawasan Tugu ini masih kurang lampu. Tiangnya kan sudah ada, tapi lampunya memang belum terpasang,” ujarnya.

Umi mengungkapkan, mengenai bentuk taman yang lebih sederhana dibandingkan dengan pedestrian Jalan Jenderal Sudirman sisi barat, dikarenakan konsepnya mengacu pada kawasan sumbu filosifis.

Sehingga, jika dilihat, bentuknya mirip taman di Malioboro.

“Jadi, bentuk taman kita mengikuti konsep sumbu filosofis, sehingga beda konsep dengan Sudirman. Coba lihat (taman) yang di sepanjang Malioboro itu, bentuknya lebih kurang mirip di sana,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Umi juga memaparkan beberapa proyek Dana Keistimewaan lain yang prosesnya mulai hampir bersamaan.

Seperti revitalisasi pedestrian Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan KH Ahmad Dahlan. Menurutnya, pengerjaannya sudah mencapai 90 persen.

“Proyek Sudirman sampai minggu ini sudah 90 persen dan tenggat waktunya 23 Desember. Item-item utama selesai, tinggal finishing. Street furniture juga tinggal dipasang, sudah siap semua,” ucapnya.

Sementara untuk pedestrian Jalan KH Ahmad Dahlan, tidak akan terselesaikan tahun ini, khususnya terkait kelengkapan taman, bollard dan street furniture.

Sebab, deretan item itu, tidak masuk dalam anggaran, dan akan diselesaikan pada anggaran tahun 2021.

“Sekarang sudah 98 persen, cuma persepsi 100 persennya tidak selesai tahun ini.

Beberapa taman memang sudah ada, tapi untuk sample saja. Besok kalau sudah jadi, seperti itu, karena anggaran sekarang memang belum sampai sana,” pungkasnya.

Tempat Parkir Khusus

Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta tengah menyiapkan tempat khusus parkir pengganti untuk pengunjung kawasan Tugu Pal Putih.

Sebab, kedepan Jalan Jenderal Sudirman bakal dibebaskan dari juru parkir liar ketika revitalisasi pedestrian terselesaikan.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Yogyakarta, Agus Arif Nugroho menandaskan, sampai saat ini, pihaknya masih menimbang beberapa opsi tempat parkir pengganti tersebut.

Ia menandaskan, badan jalan jelas dilarang untuk parkir, terlebih ketika statusnya pedestrian penuh.

Namun, ia tidak menampik, pelarangan tersebut tidak bisa serta merta dilakukan oleh pihaknya, sebelum ditentukan tempat parkir penggantinya. Terlebih, di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman, maupun sekitaran Tugu, ada banyak pelaku usaha yang tidak punya lahan parkir.

“Makanya, harus kita identifikasi. Jika semuanya terus tidak boleh secara tiba-tiba, kan tidak bisa. Tapi, aturannya jelas, badan parkir itu tidak boleh. Nanti secara bertahap, kita koordinasikan,” jelasnya, Kamis (10/12/20).

Bukan tanpa sebab, ia mengeluhkan kebiasaan masyarakat yang terkadang enggan berjalan kaki dan menjadi keharusan untuk memarkir kendaraannya di dekat tempat yang bakal ditujunya. Padahal, sebenarnya, Taman Parkir Abu Bakar Ali jaraknya pun tak terlampapu jauh dari Tugu.

“Motor dan mobil semuanya bisa parkir di Abu Bakar Ali, di sana masih kosong. Sebenarnya jalan kaki dari Abu Bakar Ali ke Tugu tidak terlalu jauh, tidak sampai satu kilometer, jalan kaki sambil menikmati pedestrian,” ujarnya

Hanya saja, ia berharap, lokasi parkir yang baru nanti bisa memberikan manfaat bagi masyarkat di sekitaran Tugu, dari sektor ekonomi. Sehingga, revitalisasi kawasan Tugu yang menghabiskan anggaran hingga Rp9 miliar dari alokasi Danais bisa dinikmati pula oleh masyarakat.

“Kita inginnya juga lebih dekat, karena yang parkir kan warga masyarakat sekitar. Bagaimana agar wajah baru Tugu dapat ikut mendongkrak perekonomian. Itu kita pertimbangkan, bukan semata-mata estetika saja, tapi biar masyarakat mendapat manfaatnya juga,” ungkap Agus.

“Sekarang coba kita petakan dulu, Pak Camat mungkin lebih pirso, lokasi mana yang bisa jadi tempat parkir pengunjung kawasan Tugu. Kalau untuk mobil, Jalan Diponegoro bisa, karena relatif kosong ya,” tambah Kadishub.

Sementara itu, Camat Jetis, Sumargandi mengaku sudah punya beberapa opsi untuk mencari lahan parkir pengganti. Sebab, sejauh ini pihaknya juga telah mensosialisasikan pada para juru parkir, sejak kisaran November, terkait pembersihan selepas revitalisasi pedestrian rampung.

“Parkir (di pedestrian Jalan Jenderal Sudirman) jelas tidak boleh lagi. Sebelumnya, sejak November kemarin sudah kita sosialisasikan ya,” tandas Sumargandi.

“Rencananya kita komunikasikan dengan Pasar Kranggan, di sana ada lokasi untuk parkir, di belakangnya juga ada. Terus, di Kebon Dalem, di balai kampungnya itu bisa ya, nanti itu coba kita kerjasamakan. Jadi, nanti lahan parkirnya dikelola oleh warga kampung sana,” imbuhnya.

Exit mobile version