JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Kisah Kades Penyintas Covid-19 asal Pungsari Sragen Yang Mendadak Jadi Perbincangan Karena Dikenal Dermawan Selama Isolasi Mandiri di Technopark. Mengaku Justru Mendapat Banyak Hikmah, Warga Yang Dibantu Sampai Terharu..

Ilustrasi Kades Pungsari, Joko Sarono saat membantu bubur bayi dan susu kepada ibu muda sesama penyintas covid-19 asal Masaran Sragen yang sama-sama menjalani isolasi mandiri di Technopark Sragen. Foto/Wardoyo
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Masa pandemi covid-19 barangkali tak akan pernah dilupakan oleh Kades Pungsari, Kecamatan Plupuh, Sragen, Joko Sarono (38).

Pasalnya, kades muda yang baru sekitar setahun menjabat itu setidaknya pernah merasakan menjadi bagian yang divonis positif terpapar covid-19.

Namun, bagi Joko, menjadi penyintas covid-19 ternyata memberi pengalaman tersendiri yang tak akan pernah terlupa.

Kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , ia pun membagikan pengalamannya selama menjalani masa karantina hingga kemudian bisa sembuh.

Joko mengatakan saat itu dirinya memang agak kaget dinyatakan positif. Sebab secara kondisi tidak ada keluhan apapun. Namun karena protap mengharuskan isolasi di Technopark, ia pun mengikutinya.

“Saya dinyatakan positif tanggal 9 Desember. Tapi waktu itu saya memang sempat memohon untuk isolasi mandiri di rumah dulu karena hari yang sama, saya harus mendampingi istri saya yang menjalani operasi. Setelah itu, saya melanjutkan isolasi mandiri ke Technopark dan di sana sama ratusan warga positif tanpa gejala yang juga harus isolasi mandiri,” paparnya, Kamis (17/12/2020).

Joko menjelaskan dirinya masuk ke Technopark pada Jumat (11/12/2020) petang. Hanya empat hari di Technopark, ia pun akhirnya bisa merasakan udara bebas usai hasil swab kedua dinyatakan negatif pada Selasa (15/12/2020) petang.

Namun selama empat hari menjalani isolasi, Joko mengaku justru mendapat banyak hikmah dan berkah. Menurutnya selama di Technopark ia banyak mengenal warga dari beberapa wilayah.

Baca Juga :  Dagang Ciu di Bulan Ramadhan, Warga Sambungmacan, Sragen Dirazia Polisi, 3 Botol Miras Disita

Dan yang paling berkesan, menurutnya selama empat hari itu dirinya sangat senang karena bisa membantu meringankan beban dan kebutuhan sesama warga pelaku isolasi.

“Seperti seorang ibu asal Masaran yang diisolasi sama ibunya. Kemarin bayinya usia 6 bulan juga positif, saya bantu bubur dan susu formula. Kemudian ada bapak-bapak dari Ngrampal yang butuh obat luka, saya bantu belikan obat. Ada juga tetangga dari Desa Plupuh juga saya bantu. Apa yang mereka butuhkan lalu saya kontak saudara saya, nanti dikirim ke sini. Alhamdulillah malah dapat hikmah. Banyak saudara bisa kenal dari mana-mana dan bisa membantu sesama,” tuturnya.

Joko Sarono. Foto/Wardoyo

Cerita Kades Pungsari itu ternyata bukan isapan jempol semata. Salah satu yang merasakan uluran tangan Pak Kades adalah Rani (35) asal Masaran Kulon, Desa Masaran, Kecamatan Masaran.

Ibu muda yang berprofesi sebagai karyawan di Pasar Gede Solo itu mengatakan dirinya dan bayinya ADW (6 bulan) memang sempat menjalani isolasi di Technopark karena dinyatakan positif pada tanggal 4 Desember lalu.

Kasus positif itu didapat dari lokasi kerjanya di Pasar Gede. Saat itu dirinya diswab di lokasi kerjanya dan hasilnya dinyatakan positif covid-19.

Hasil tracking virus itu menulari putrinya yang masih berusia 6 bulan. Namun anggota keluarga lain dinyatakan negatif. Karena positif, Rani dan bayinya pun terpaksa harus merelakan terpisah sementara dari keluarga untuk menjalani isolasi di Technopark.

Baca Juga :  Ramadhan di Sragen: Patroli Gabungan Samapta Polres Sragen dan Polsek Cegah Balap Liar dan Knalpot Brong

Selama di Technopark, Rani mengaku sempat dibantu Kades Pungsari yakni dua dus bubur bayi dan satu dus susu untuk anaknya.

“Karena selama dikarantina, adik (bayinya) hanya saya kasih ASI. Padahal di rumah kadang saya sanding dengan susu formula karena saya tinggal kerja. Alhamdulillah kemarin dibantu Pak Lurah Pungsari susu dan bubur. Bisa untuk seminggu. Saya sampai terharu Pak Lurah sangat peduli dan membantu yang membutuhkan,” terang Rani.

Rani juga menceritakan tak hanya dirinya, banyak warga lain sesama isolasi yang dibantu oleh Kades Joko.

Selama dirinya di Technopark, ada bapak-bapak asal Ngrampal yang sakit dan juga dibantu dibelikan obat oleh Kades Joko.

“Banyak yang kemarin dibantu Pak Lurah. Beliau orang baik. Kalau pengalaman saya selama di Technopark senang Mas. Di sana banyak teman,” tukasnya.

Terpisah, Kepala DKK Sragen, Hargiyanto mengatakan isolasi mandiri di Technopark memang diperuntukkan bagi pasien positif tanpa gejala.

Selama di Technopark, warga memang lebih ditekankan untuk kegiatan yang menyenangkan dan olahraga serta pemenuhan asupan untuk mempercepat pemulihan imun.

“Kalau imun baik akan mempercepat kesembuhan,” tandasnya. Wardoyo

 

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com