Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Lubang Kubur Jenazah Pasien Covid-19 yang Tertukar di Gesi Sragen Sempat 6 Jam Menganga. Almarhum Ternyata Pensiunan Guru, Padahal Baru Berhasil Sembuh Usai Didera Stroke Bertahun-tahun

Ilustrasi pemakaman jenazah. Foto/Dok

 

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kasus jenazah 2 pasien positif covid-19 asal Gesi dan Purwosuman ketahuan tertukar padahal salah satunya sudah terlanjur dikubur, menyisakan kisah lain.

Rupanya insiden tertukarnya jenazah itu sempat membuat prosesi pemakaman pasien asal Desa Gesi, Kecamatan Gesi berinisial AS (74) harus tertunda sampai 6 jam.

Menurut keterangan warga, selama hampir 6 jam, liang kubur yang disiapkan untuk pemakaman AS, terpaksa harus menganga karena menunggu kedatangan jenazah.

“Jam 09.00 WIB pagi saya sudah dapat laporan kalau lubang pemakaman sudah siap. Jam 11.00 WIB saya tinggal layat ke Sambungmacan, dapat laporan jenazah belum datang juga. Jam 13.00 WIB siang ada warga telepon lagi, Mbah Carik kok mayite belum sampai juga. Saya ya agak kaget,” papar mantan Sekdes Gesi, Sutrisno, Senin (28/12/2020).

Ia menyampaikan semula tak ada yang menyangka jika keterlambatan jenazah itu karena tertukar dengan jenazah lain. Celakanya ternyata jenazah Mbah AS yang ditunggu dari pagi malah terlanjur dikirim dan dimakamkan di Pursowuman Sidoharjo.

Sementara jenazah yang dikirim ke Gesi ternyata justru jenazah Mbah KT (83) asal Purwosuman. Setelah ketahuan tertukar, jenazah Mbah AS yang sudah terlanjur dimakamkan akhirnya dibongkar dan dibawa ke Gesi. Sedangkan jenazah Mbah KT yang dikira jenazah Mbah AS, juga dikirim ke Purwosuman.

“Saya dapat kabar jenazah baru bisa dikuburkan di Gesi pukul 15.00 WIB. Jadi dari pagi jam 09.00 WIB baru bisa dimakamkan jam 15.00 WIB. Nggak tahunya kalau tertukar dengan jenazah lain,” urainya.

Mbah AS diketahui berprofesi sebagai pensiunan guru. Menurut warga sekitar, almarhum sebelumnya sudah berhasil bangkit usai didera stroke bertahun-tahun. Namun rupanya Allah berkehendak lain.

Kakek paruh baya itu divonis terpapar covid-19 saat hendak kontrol ke RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen. Almarhum mengembuskan nafas terakhirnya pada Kamis (24/12/2020).

“Dulu beliau pasien saya, sudah stroke tahun-tahunan sampai nggak bisa jalan. Mau duduk saja nggak bisa. Lalu saya bantu, saya datangi ke rumah. Alhamdulillah akhirnya bisa bangkit dan bisa jalan meski pakai tongkat. Sudah bisa kerja juga meski menurut kemampuan ya nyapu ya besok rumput. Semangatnya memang tinggi. Nah kemarin itu ceritanya ke RSUD mau kontrol. Nggak tahunya malah dinyatakan positif dan sampai nggak ada (meninggal),” imbuh Sutrisno.

Data yang dihimpun JOGLOSEMARNEWS.COM , terbongkarnya jenazah salah alamat itu terjadi ketika salah satu putra dari jenazah asal Desa Gesi, Kecamatan Gesi, nekat membuka peti jenazah sebelum dimakamkan.

Entah ada firasat apa, dia nekat membuka peti dan kemudian kaget ketika melihat ternyata yang ada di dalam peti, bukan jasad bapaknya.

“Ceritanya, salah satu anak dari jenazah warga Gesi itu nekat mbuka peti untuk melihat wajah bapaknya yang terakhir kali. Istilahnya mungkin ingin memberi penghormatan terakhir. Tapi entah ada firasat apa kok nekat mbuka. Ternyata setelah dipeti dibuka dia kaget dan teriak Iki dudu bapakku (ini bukan bapakku). Langsung geger dan ternyata ketahuan kalau jenazahnya tertukar. Yang dibawa ke Gesi itu jenazah warga Purwosuman,” papar Heri (48) salah satu warga Purwosuman, Minggu (27/12/2020).

Kasus ini juga mengundang beragam pertanyaan dan spekulasi dari warga yang mendengar. Mayoritas memuji insting dari putra warga Gesi yang berani membuka peti padahal sesuai protokolnya, pasien positif covid-19 jenazahnya tidak boleh dibuka karena dari rumah sakit langsung dibawa ke makam.

“Mungkin sudah ada firasat apa gitu. Kok tiba-tiba nekat pingin buka peti jenazah dan lihat wajah bapaknya,” ujar Mun, warga Sidoharjo lainnya.

Setelah ketahuan bukan jenazah bapaknya, keluarga pasien meninggal asal Gesi langsung meminta agar jenazah dikembalikan. Saat itu juga, tim langsung berkoordinasi dan melakukan kontak dengan warga Purwosuman.

Ternyata jenazah warga Gesi tertukar dan sudah terlanjur dimakamkan di Purwosuman. Sehingga warga akhirnya membongkar kembali makam itu dan jenazah diangkat untuk disucikan kembali baru diantar ke Gesi untuk dimakamkan.

Data yang dihimpun JOGLOSEMARNEWS.COM , dua jenazah pasien covid-19 yang tertukar itu berasal dari Desa Purwosuman, Kecamatan Sidoharjo, Sragen dan satunya dari Desa Gesi, Kecamatan Gesi, Sragen.

Dari data yang dilansir Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten pada Kamis (24/12/2020), dua jenazah yang tertukar itu masing-masing diketahui berinisial AS berusia 74 tahun asal Desa Gesi, Kecamatan Gesi, Sragen.

Jenazah AS tertukar dengan jenazah pasien positif covid-19 asal Desa Purwosuman, Kecamatan Sidoharjo berinisial KT (83).

“Yang warga kami sudah tua. Pekerjaannya hanya tani biasa. Hasil swabnya memang positif,” papar Kades Purwosuman, Pardi kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Minggu (27/12/2020).

Kedua jenazah itu tertukar karena sama-sama meninggal di RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen pada hari yang sama yakni Kamis (24/12/2020). Kebetulan pada hari itu, ada empat warga Sragen yang meninggal dan hasil swabnya positif covid-19 semua. Wardoyo

Exit mobile version