Beranda Daerah Karanganyar 23 Korban Gempa Sulawsi Barat Asal Karanganyar Dipulangkan

23 Korban Gempa Sulawsi Barat Asal Karanganyar Dipulangkan

Korban gempa Sulawesi Barat asal Karanganyar tiba di Karanganyar dan menerima bantuan Sembako / Joglosemarnews - Beni Indra

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sebanyak 23 orang warga asal Karanganyar, Jateng  yang menjadi korban gempa di Mamuju, Sulawesi Barat, dipulangkan ke Karanganyar, Jumat (22/1/2021).

Pemulangan itu dilakukan untuk menghindari kemungkinan terburuk bencana susulan. Untuk diketahui, proses pemulangan tersebut difasilitasi oleh Pemprov Jateng melalui Pemkot Surakarta.

Kedatangan mereka disambut secara resmi oleh Pemkab Karanganyar di Pendapa Rumah Dinas Bupati, Jumat (22/1/2021).

Perwakilan dari Dinas Sosial yang diutus secara khusus oleh Bupati Karanganyar, Juliyatmono juga hadir dan memberikan bantuan.

Kepala Dinas Sosial Karanganyar,  Waluyo Dwi Basuki mengatakan, pihaknya berterima kasih kepada Pemprov Jateng dan Pemkot Surakarta yang sudah membantu memulangkan warga Karanganyar tersebut.

Selanjutnya, Dinsos Karanganyar menyambut dengan memberikan paket sembako dan uang.

 

“Untuk paket sembako kami berikan per KK senilai Rp 300.000 per paket serta bantuan uang sebesar Rp 500.000 per jiwa sebanyak 23 orang,” ujarnya.

Selain itu, lanjut Waluyo, sebanyak 23 orang akan diantar pulang hingga sampai rumahnya melalui kordinasi camat dan kades.

Bahkan tak sampai disitu saja usai pulang, Dinsos Karanganyar terus melakukan monitoring kondisi sosial selama di kampungnya.

Termasuk memantau psikologis anak-anak jika terjadi trauma atau guncangan jiwa atas musibah gempa bumi berskala 7.1 richter tersebut.

“Kita terus lakukan monitoring jika nantinya memerlukan bantuan kita siap,” ungkapnya.

Dijelaskan Basuki sebanyak 23 orang itu berasal dari tiga kecamatan yaitu Jumantono, Jatipuro dan Jumapolo.

Basuki berharap mereka bisa menenangkan diri terlebih dulu selama pulang di kampung halaman sambil menanti kabar dari Sulbar.

“Pesan Pak Bupati selama di kampung halaman tetap menjaga protokol kesehatan dan jauhi kerumunan jika ada tetangganya yang datang,” ujarnya.

Sementara itu Wisno (40) mengatakan kondisi rumahnya rusak sehingga dirinya takut jika untuk tinggal dirumahnya sendiri.

“Rumah saya retak parah terkena gempa,” ujarnya. Beni Indra