SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — Sebanyak 54 korban gempa bumi di Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat yang ditampung di Solo Techno Park (STP) dipulangkan ke rumahnya masing-masing, Jumat (22/1/2021). Jumlah tersebut terdiri dari dua warga Magelang, dua warga Demak, serta 50 warga lainnya dari daerah Soloraya.
Diketahui, lima pengungsi dari 54 orang tersebut dinyatakan reaktif dari hasil rapid antigen yang dilakukan di Bandara Adi Seomarmo, Kamis (21/1/2021) kemarin. Kelima orang tersebut juga turut dipulangkan ke asalnya.
Kabid Rehabilitasi dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Solo, Evi Maharani Afianto mengatakan, warga yang reaktif juga turut dipulangkan ke daerah asal dengan koordinasi bersama Dinas Kesehatan daerah asal.
“Kami melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan dari Kabupaten asal mereka. Mereka pulang karena memang mereka sudah ingin segera pulang ke rumah,” ujarnya.
Dari 54 korban gempa tersebut berasal dari Karanganyar, Sukoharjo, Sragen, Magelang dan Demak. Sedangkan bagi anak-anak korban gempa Majene dan Mamuju diberikan pendampingan trauma healing guna menghilangkan trauma pascakejadian.
“Tadi pagi sudah dilaksanakan (trauma healing). Secara garis besar mereka tidak trauma berat. Tapi mereka kalau mendengar suara gemuruh masih agak kaget sedikit,” tukas Evi.
Sebelumnya, sebanyak 50 warga Soloraya korban musibah gempa di Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat pulang dan tiba di Bandara Adi Soemarmo Solo, Kamis (21/1/2021). Bersama mereka juga turut dipulangkan dua warga Magelang, serta dua warga Demak.
Danlanud Adi Soemarmo, Kolonel Nav I Nyoman Suadnyana mengatakan, selain 54 warga Jawa Tengah dari Mamuju dan Majene yang diturunkan dari Pesawat Hercules dengan nomor penerbangan A-1330 tersebut, juga dipulangkan sebanyak 48 warga Jawa Timur yang diturunkan di Bandara Abdurrahman Saleh, Malang, Jawa Timur.
“Sebelum dan sesudah naik pesawat, mereka dites antigen. Untuk memastikan mereka aman. Mereka diberangkatkan dari Makasar, Sulsel dan tiba di Bandara Adi Soemarmo sekitar pukul 10.30 WIB,” ujarnya.
Setelah tiba di Bandara, para pengungsi kemudian dikirim ke Solo Techno Park (STP) sebagai lokasi transit sementara. Setelah dilakukan koordinasi, mereka akan difasilitasi untuk kembali ke rumah keluarganya di Solo masing-masing. Prihatsari