Beranda Umum Nasional Mantan Timses Menantu Jokowi Ini Dapat Jatah Komisaris Anak BUMN di Sumatera...

Mantan Timses Menantu Jokowi Ini Dapat Jatah Komisaris Anak BUMN di Sumatera Utara

Menantu Presiden Joko Widodo, Bobby Afif Nasution mengunjungi Fraksi Partai Gerindra DPR di lantai 17 Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (21/2/2020) / tempo.co

MEDAN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sugiat Santoso, eks juru bicara tim pemenangan menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Bobby Nasution pada Pilkada Kota Medan Desember 2020 lalu, akhirnya ketiban sampur menjadi komisaris independen PT Prima Multi Terminal (PT PMT).

Perusahaan tersebut berkantor di Jalan Akses Pelabuhan Kualatanjung, Kecamatan Seisuka, Kabupaten Batubara, Sumatera Utara.

PT PMT adalah anak perusahaan BUMN: PT Pelindo I, PT Waskita Karya dan PT Pembangunan Perumahan (PP).

PT PMT saat ini sedang mengembangkan terminal multipurpose baru di Pelabuhan Kualatanjung. Bidang usahanya meliputi terminal peti kemas internasional dan domestik, terminal curah cair internasional dan domestik, pergudangan, kegiatan industri tertentu dan jasa penunjang lainnya.

Saat dikonfirmasi Tempo lewat pesan singkat, Sugiat yang juga Wakil Ketua DPD Sumut Partai Gerindra membenarkan hal tersebut.

Nama Sugiat diusulkan langsung Menteri BUMN Erick Thohir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT PMT pada akhir Desember 2020.

“Secara administrasi yang mengusulkan memang Menteri BUMN untuk RUPS di PT PMT. Kalau tak salah ingat, secara administrasi akhir Desember saya diberikan hasil RUPS dan efektif di Januari ini,” kata Sugiat, Rabu (27/1/2021).

Ditanya apa alasan Menteri BUMN mengangkatnya, apakah karena bidang ilmu di sektor kepelabuhan atau putra daerah, Sugiat tak menjawabnya.

Baca Juga :  Kasus Polisi Tembak Polisi: Curhatan ke Ibu Belum Tuntas, AKP Ulil Sudah Terlanjur Pergi…

“Kalau soal itu, bisa tanya langsung ke kementerian, ya… Prinsipnya, karena diamanahkan membantu untuk memajukan PT PMT sebagai komisaris, saya pastinya akan laksanakan amanah tersebut dengan sebaik-baiknya,” ucap dia.

Tempo menanyakan apakah dia dipilih karena intervensi Bobby Nasution atau semacam ucapan terima kasih dari sang mantu presiden atas jasa Sugiat menjadi juru bicara yang notabene turut memenangkan Bobby-Aulia menjadi wali kota dan wakil wali kota Medan yang baru.

“Enggak lah, prosesnya jauh sebelum Pilkada Kota Medan. Secara informal sebelum menjadi jubir Bobby-Aulia,” kata mantan pengurus besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ini.

Bobby Nasution mencalonkan diri sebagai wali kota Medan pada 4 September 2020. Pada 15 Desember 2020, KPU Medang mengumumkan Bobby sebagai pemenang Pemilihan Wali Kota Medan.

Sedangkan, RUPS yang mengangkat Sugiat sebagai komisaris independen PT PMT dilakukan pada akhir Desember.

 

Menurut Sugiat, menjabat komisaris independen, tugas utamanya adalah mengawasi dan memberi masukan ke jajaran direksi agar kinerjanya bisa lebih baik.

“Komisaris kan tidak bisa mencampuri urusan teknis. Ya, secara prinsip kami akan mendukung kebijakan direksi untuk memajukan PT PMT,” katanya.

Baca Juga :  Kuasa Hukum Tom Lembong Tuding Naskah Saksi Ahli Pihak Kejagung Plagiat, Kejagung Bantah

Pria berumur 42 tahun itu akhirnya  juga mundur dari Gerindra.

“Di partai saya sudah mundur sebagai keanggotaan dan kepengurusan, jauh sebelum RUPS. Sudah tak ada kaitan sama sekali dengan partai. Begitu juga sebagai juru bicara, pasca RUPS sudah non aktif. Supaya fokus menunaikan tugas sebagai komisaris dan memang syarat administrasinya seperti itu,” kata mantan timsukses menantu Jokowi yang juga pernah menjadi tim pemenangan Edy Rahmayadi-Musa Rajekhshah pada Pemilihan Gubernur Sumatera Utara 2018 lalu itu.

www.tempo.co