JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pemerintah telah menjadwalkan untuk melaksanakan vaksinasi Covid-19 mulai pada Rabu (13/1/2021). Presiden Joko Widodo akan menjadi penerima pertama vaksin Covid-19 buatan Sinovac China, sebelum dilanjutkan dengan vaksinasi secara serentak di 34 provinsi.
Namun ternyata tidak hanya Presiden Jokowi yang bakal menerima vaksin Covid-19 pertama kali pada 13 Januari 2021 mendatang sebelum dimulainya vaksinasi secara serentak sehari berselang.
Disampaikan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, ada tiga kelompok besar yang akan disuntik vaksin Covid-19 pertama kali.
“Kelompok satu, pejabat publik pusat dan daerah. Kelompok dua, pengurus asosiasi profesi tenaga kesehatan dan pimpinan kunci dari institusi kesehatan di daerah. Dan kelompok tiga, yakni tokoh agama di daerah,” ujar Wiku dalam konferensi pers virtual, Kamis (7/1/2021).
Sebelumnya, Presiden Jokowi menyebutkan, proses vaksinasi akan dimulai setelah izin penggunaan darurat (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan kajian halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) terbit.
“Dan saya, sekali lagi, akan menjadi orang pertama yang menerima vaksin Covid-19 tersebut. Mengapa Presiden jadi yang pertama? Bukan hendak mendahulukan diri sendiri, tapi agar semua yakin bahwa vaksin ini aman dan halal,” ujar Jokowi di akun Instagram miliknya @jokowi, Kamis (7/1/2021).
Adapun Komisi Fatwa MUI menjadwalkan menggelar sidang pleno terkait kehalalan vaksin Covid-19 buatan Sinovac asal China pada Jumat (8/1/2021) besok.
Juru Bicara Vaksinasi BPOM, Lucia Rizka Andalusia juga menyebut pihaknya akan mengupayakan izin edar darurat vaksin Covid-19 bisa terbit sebelum 13 Januari mendatang.
Sampai saat ini, ujar Rizka, BPOM telah melakukan evaluasi data untuk memberikan EUA dengan rolling submission dari hasil uji klinis I dan II yang telah diterima.
“Kami masih menunggu data analisis tahap akhir yang akan segera diserahkan ke BPOM. Segera setelah kami memperoleh data kami akan melakukan evaluasi dan diharapkan EUA dapat diberikan sebelum penyuntikan vaksin,” ujar Rizka.