Beranda Daerah Semarang Siang Gagal Divaksinasi, Bupati Grobogan Sri Sumarni Berhasil Disuntik Divaksin Covid-19 pada...

Siang Gagal Divaksinasi, Bupati Grobogan Sri Sumarni Berhasil Disuntik Divaksin Covid-19 pada Malam Harinya

Bupati Grobogan Sri Sumarni saat menjalani vaksinasi Covid-19 oleh tim dokter rumah sakit RSUD Purwodadi dr Raden Soedjati Sumodihardjo, dilakukan pada malam hari di pendopo rumah dinas Bupati Grobogan. Istimewa

GROBOGAN, JOGLOSEMARNEWS.COM — Setelah gagal di suntik vaksi Covid-19 pada Senin (25/1/2021) siang,
akhirnya Bupati Grobogan, Sri Sumarni berhasil melewati syarat untuk divaksin Covid-19, Senin (25/1/2021) malam.

Sebelumnya, Sri Sumarni batal divaksin karena tekanan darah melonjak tinggi pada Senin (25/1/2021) siang.

Pelaksanaan vaksinasi oleh tim dokter rumah sakit RSUD Purwodadi dr Raden Soedjati Sumodihardjo, dilakukan pada malam hari di pendopo rumah dinas Bupati Grobogan.

Bupati Sri yang bersikeras ingin bisa divakasin kemudian melaksanakan tensi ulang di rumah dinasnya.
Bupati Sri bisa divaksin setelah tekanan darahnya kembali normal.

Prastuti, tim vaksinator RSUD dr Raden Soedjati Sumodihardjo, usai menyuntikan vaksin di rumah dinas Bupati Grobogan, Senin (25/1/2021) malam, mengungkapkan, vaksinasi oleh tim dokter rumah sakit RSUD Purwodadi dr Raden Soedjati Sumodihardjo, dilakukan pada malam hari.

“Vaksinasi kita lakukan malam hari setelah kondisi tekanan darah bupati turun. Jika saat diperiksa di rumah sakit tekanan 230 mmHg, diulang 220 mmHg dan terakhir turun menjadi 190 mmHg, sore ini tekanan darah bupati 139 mmHg per 87,” kata Prastuti.

Prastuti menjelaskan bahwa turunnya tekanan darah bupati turun setelah istirahat sejenak usai mengikuti serangkaian kegiatan.

Sementara itu, Sri Sumarni mengaku, ada kemungkinan tensinya melonjak tinggi lantaran dirinya merasa takut dengan jarum suntik.

Diketahui bupati wanita pertama di Kabupaten Grobogan ini memang fobia jarum suntik.

“Mau divaksin, tapi tensi agak tinggi, mungkin karena saya takut jarum suntik atau gimana,” katanya, usai melaunching program vaksinasi di Kabupaten Grobogan, Senin (25/1/2021).

Baca Juga :  Wakil Ketua DPRD Jateng Sepakat Tak Ada Pembatasan Pasokan Susu dari Peternak ke Industri Pengolahan. Tata Kelola Produksi Juga Diperbaiki

Bupati Grobogan, Sri Sumarni mengatakan seperti disuntik cacar. Vaksinasi tidak terasa sakit.

“Seperti digigit nyamuk. Saya menghimbau masyarakat Grobogan jika mendapat giliran divaksin karena tidak terasa, hanya seperti digigit nyamuk,” ungkapnya.

Sri Sumarni menghimbau kepada masyarakat untuk mendukung program vaksinasi, agar penyebaran covid-19 segera bisa dihentikan.

“Mohon dukungan dari semua lembaga dan masyarakat. Jangan takut vaksin,” tambah Bupati.

Sebelumnya diberitakan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah untuk pertama kalinya melaksanakan program vaksinasi, di RSUD dr. Raden Soedjati Soemaodiardjo, Purwodadi, Senin (25/1).

Bupati Grobogan Sri Sumarni, yang seyogyanya menjadi orang pertama yang divaksin gagal melakukan vaksinasi karena tensi Bupati Sri Sumarni terlalu tinggi.

Berasarkan hasil pemeriksaan tensi yang dilakukan tim dokter tensi Sri Sumarni, mencapai 230 mmHg dan ketika diulang juga masih tinggi yakni 220 mmHg.

Bahkan ketika dilakukan pengukuran menggunakan alat analog tensi Bupati Sri Sumarni masih cukup tinggi yakni 190mmHg.

Sri Sumarni mengaku, ada kemungkinan tensinya melonjak tinggi lantaran dirinya merasa takut dengan jarum suntik. Diketahui bupati wanita pertama di Kabupaten Grobogan ini memang fobia jarum suntik.

“Mau divaksin, tapi tensi agak tinggi, mungkin karena saya takut jarum suntik atau gimana,” katanya, usai melaunching program vaksinasi di Kabupaten Grobogan, Senin (25/1).

Selain karena fobia jarum suntik, Sri Sumarni sehari sebelumnya diketahui cukup sibuk dengan berbagai kegiatan kedinasan. Bahkan hingga malam dia mengaku masih menerima tamu di rumah dinasnya.

Baca Juga :  Gandeng KPID, Kemenag Jateng Akan Pantau Siaran Keagamaan

“Tadi malam tidur sampai dini hari, karena masih ada tamu,” ujarnya.

Dia pun mengaku jika tensinya turun, akan segera melakukan vaksinasi. “Jika sudah turun saya akan minta divaksin,” katanya.

Selain Bupati, orang yang gagal divaksin karena tensi tinggi yakni kepala dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan dr Selamet Widodo.

Selamet menyebutkan, Kabupaten Grobogan mendapatkan jatah vaksin Sinovac sebanyak 9.680 dosis.

“Tahap pertama vaksinasi sasaran prioritas adalah tenaga kesehatan sebanyak 4.822 orang,” tambahnya.

Sebelumnya, Bupati Sri Sumarni telah melakukan pendaftaran untuk dilakukan vaksin Covid-19 oleh tim medis RSUD Purwodadi dr Soedjati Soemodiharjo bersama dengan pejabat Forkopimda lainnya, Senin (25/1/2021) pagi.

Namun Sri Sumarni tidak lolos screening karena tekanan darah mencapai 230 mmHg, diulang 220 mmHg. Selanjutnya turun menjadi 190 mmHg. Arya