Site icon JOGLOSEMAR NEWS

4 Rumah Sakit di Yogya Menyusul Gunakan GeNose

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan uji coba penggunaan alat deteksi Covid-19 GeNose C19 di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Minggu (24/1/2021) / tribunnews

YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Setelah dua rumah sakit di Yogyakarta lebih dulu mengoperasikan alat deteksi berbasis embusan napas (non invasif) temuan Universitas Gadjah Mada (UGM), empat rumah sakit di Kota Gudeg menyusul menggunakan GeNose sebagai alat deteksi cepat Covid-19.

Perwakilan tim Pengembang GeNose UGM, Dian Kesumapramudya Nurputra menuturkan, dua rumah sakit yang pertama adalah RSUP Sardjito dan RS Bhayangkara Yogyakarta.

“Ada empat rumah sakit di Yogya lain yang sedang persiapan untuk mengoperasionalkan GeNose itu,” kata Dian, Selasa (9/2/2021).

Keempat rumah sakit itu yakni RSA UGM, RS DKT Dr. Soetarto, RSPAU dr. S. Hardjolukito, dan RS Lapangan Khusus Covid Bambanglipuro Bantul. Mereka semua berasal dari 27 rumah sakit resmi rujukan Covid-19 di DIY.

Soal tarif yang dikenakan kepada tiap orang yang tes dengan GeNose, lanjut Dian, tergantung dari masing-masing lokasi rumah sakit yang menerapkannya. Dari UGM sendiri tidak menetapkan tarif khusus ketika berkerja sama dengan instansi untuk pemasangan GeNose ini.

“Kalau dari PT. KAI (Kereta Api Indonesia) kemarin untuk sekali tes biayanya Rp 20 ribu. Sementara yang lain kisarannya antara Rp 20-50 ribu saja,” kata dia.

Tes menggunakan GeNose, ujar Dian, sifatnya murah, tidak invasif, dan mudah. Maka dari itu, GeNose sangat diperlukan untuk melakukan skrining Covid-19. “Dengan kondisi itu kita bisa mendeteksi kasus positif dengan cepat sehingga bisa melakukan penanganan, seperti isolasi lebih awal,” kata dia.

Sejak mendapat izin edar pada 24 Desember 2020 lalu, GeNose UGM kini sudah beroperasi di beberapa lokasi seperti Stasiun Tugu Yogyakarta dan Stasiun Pasar Senen Jakarta. Ke depan, UGM berupaya agar GeNose ini bisa digunakan di seluruh fasilitas kesehatan di Indonesia.

Exit mobile version