JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Arab Saudi Lockdown, Nasib Jenazah Karni TKW Asal Tanon Sragen yang Meninggal Gantung Diri, Tunggu Kebijakan Penerbangan!

Fotokopi paspor Karni Binti Parto, TKW asal Tanon Sragen yang dikabarkan meninggal dunia di Arab Saudi. Foto/Wardoyo
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Sragen memastikan bahwa tenaga kerja wanita (TKW) Karni binti Parto (57) asal Dukuh Tanon RT 1/1, Desa Tanon, Kecamatan Tanon, Sragen memang meninggal dunia di Arab Saudi.

Namun hingga kini, jenazah TKW dua anak tersebut belum bisa dipulangkan karena terkendala kebijakan lockdown yang diberlakukan otoritas Arab Saudi.

“Menurut surat dari KBRI Arab Saudi, memang tertulis meninggal seperti itu (bunuh diri). Dalam surat tersebut tertulis yang bersangkutan meninggal tanggal 29 Januari 2021,” ujar Kasi Informasi Pasar Kerja dan Penempatan Tenaga Kerja Dalam dan Luar Negeri Disnaker Sragen, Ernawan, Selasa (9/2/2021).

Ernawan menjelaskan hingga saat ini jenazah almarhumah masih tertahan di Arab Saudi. Pasalnya, upaya pemulangan Karni terkendala lockdown yang sedang berlaku di Arab Saudi.

“Memang belum bisa dipulangkan. Tadi siang baru dapat informasi dari KBRI di Arab, bahwa memang Arab Saudi sedang lockdown sehingga tidak ada penerbangan keluar maupun ke Arab Saudi,” terangnya.

Ernawan belum bisa memastikan kapan pemulangan jenazah K bisa dilakukan. Hal itu juga telah diberitahukan pada pihak keluarga yang tinggal di Desa Tanon, Kecamatan Tanon, Sragen.

“Belum tahu sampai kapan, nanti kami akan diberi informasi selanjutnya. Untuk saat ini belum bisa. Tadi kami juga langsung ke keluarga sudah kami jelaskan,” paparnya.

Baca Juga :  Gara-gara Jualan Obat Mercon Saat Bulan Suci Ramadhan Pemuda di Sragen Ditangkap Polisi Terancam Pidana

Menurutnya, pihak keluarga memang berharap jenazah bisa segera dipulangkan. Keluarga menyatakan masih sempat berkomunikasi dengan baik pada 26 Januari 2021.

“Berdasarkan keterangan keluarga itu tanggal 26 (Januari) masih komunikasi dengan keluarga, 29 kok meninggal. Waktu telepon itu nggak ada keluhan apapun. Pihak majikan dihubungi pihak keluarga justru memblokir nomor keluarga. Ini besok akan kami tanyakan ke BP2MI untuk diteruskan kepada KBRI Arab Saudi,” urainya.

Berdasarkan penelusuran Dinas Tenaga Kerja, Karni tercatat berangkat untuk bekerja sebagai asisten rumah tangga di Arab Saudi sejak tahun 2006. Arsip Karni menunjukkan yang bersangkutan bekerja dengan status resmi.

“Berangkat 2006, belum pernah pulang. Pihak keluarga sudah membenarkan itu. Selama itu keluarga masih kontak terus dengan yang bersangkutan. Kami lihat di data tahun 2006 yang bersangkutan ada nomor ID berarti statusnya legal. Kemungkinan dia perpanjang kontrak terus karena sejak 2 Agustus 2011 kan pemerintah kita sudah berlakukan moratorium, nggak ada penempatan di Arab Saudi,” terangnya.

Seperti diberitakan, TKW dua anak yang sudah 16 tahun menjadi pembantu rumah tangga di Arab Saudi itu dinyatakan meninggal akibat gantung diri.

Ernawan menyampaikan pihaknya menerima kabar duka itu pada Minggu (7/2/2021) pagi sekitar jam 10.00 WIB.

Dari kabar itu, lantas langsung dikoordinasikan dengan BP2MI pusat dan KBRI di Arab Saudi. Siang itu juga, pihaknya juga langsung menyambangi rumah duka dan keluarga untuk mengklarifikasi informasi dari KBRI.

Baca Juga :  Geger Warga Sragen Beli Mobil Baru Isi Bahan Bakar Dexlite di SPBU Jetak Sidoharjo Sragen Mesin Langsung Rusak, Komsumen Curigai Jual Dexlite Tidak Asli

“Hasil koordinasi kami ke BP2MI yang menanyakan ke KBRI di Arab Saudi, memang benar TKW berinisial K asal Tanon, meninggal dunia di Arab Saudi. Kami juga sudah menerima surat resmi dari KBRI Arab Saudi,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Senin (8/2/2021).

Perihal kematiannya, Ernawan juga menyampaikan informasi almarhumah gantung diri, juga benar adanya. Hal itu diperkuat dengan surat Medical report dari pihak rumah sakit di Arab Saudi.

Menurutnya, dalam surat laporan medis itu disebutkan Karni memang meninggal dunia akibat gagal jantung usai bunuh diri dengan cara gantung diri.

“Soal pemicunya apa sampai gantung diri belum disampaikan. Kami juga masih menunggu informasi dan kepastian pemicunya dari KBRI,” tuturnya.

Ernawan menyampaikan saat ini, pihaknya masih menunggu informasi lebih lanjut dari KBRI dan BP2MI terkait proses pemulangan jenazah.

Saat ini, pihak BP2MI masih berkoordinasi dengan pihak KBRI Arab Saudi untuk memastikan kepulangan jenazah almarhumah.

“Kalau benar sudah tiba di Jakarta nanti kami minta fasilitas dari BP2MI samoai jenazah tiba di rumah duka. Soal kapannya kami belum bisa menyampaikan karena masih menunggu kabar dari KBRI,” tandasnya. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com