Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Duh Gawat, 1.600 Bidang Tanah Pemkab dan 1.700 Bidang Jalan Tol di Sragen Belum Bersertifikat. Kepala BPN Klaim PTSL Hanya Tinggal 2 %!

Ilustrasi Presiden Joko Widodo saat menyerahkan secara simbolis dan serentak sertifikat tanah untuk ribuan warga eks Karesidenan Surakarta peserta program PTSL 2017 di Stadion Taruna Sragen November 2017 silam. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sragen mengklaim tinggal 2 persen bidang tanah yang menjadi target program Percepatan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) di Kabupaten Sragen.

Meski demikian, hingga kini diakui masih ada PR besar yakni 1.600 bidang tanah aset Pemkab dan 1.700an bidang pada proyek jalan tol Trans Jawa di Sragen, yang masih belum bersertifikat.

Hal itu disampaikan Kepala BPN Sragen, Arief Syaifullah kepada wartawan, usai dikukuhkan menjabat sebagai Kepala BPN Sragen, dua hari lalu.

“Seperti yang saya tahu, sudah baca sekilas. Misalnya aset dari Pemda itu ada sekitar 1.600 yang belum tuntas itu akan kami lanjutkan. Kemudian juga ada jalan tol 1700-an bidang juga akan kami kejar,” paparnya.

Arief menguraikan khusus untuk PTSL, ia menyebut dari data yang diterimanya, hingga kini untuk Sragen tinggal dua persen. Dua persen bidang yang belum bersertifikat itu tersebar di sejumlah kecamatan di Sragen.

Menurutnya hal itu menjadi tantangan sendiri baginya usai didaulat mengemban jabatan sebagai Kepala BPN baru di Sragen.

“Ini akan lebih susah dibandingkan dengan satu desa yang belum sama sekali tersertifikat tanahnya. Karena harus mencari satu per satu tanah warga yang belum bersertifikat,” paparnya.

Ia menguraikan untuk PTSL memang sudah didata dan hanya 2% saja tanah yang belum terdaftar di Sragen.

Artinya kalau 2% itu berarti tersebar di mana-mana sehingga untuk pelaksanaan desa lengkap ini akan menjadi tantangan tersendiri.

“Beda dengan tempat-tempat yang masih banyak belum terdaftar itu maka dalam satu desa itu dilengkapkan lebih gampang,” terangnya.

Lebih lanjut, ia menyebut di Keresidenan Surakarta pada umumnya memang tinggal tersisa sedikit yang belum bersertifikat. Hal ini akan menjadi tantangan tersendiri menuju progam desa lengkap.

Kemudian PTSL dan reformasi agraria merupakan program yang akan jelas arahnya. Selain itu, program yang akan dikebut adalah menuntaskan aset Pemda Sragen yang belum bersertifikat.

“Pada prinsipnya semua sudah terprogram. Ini sudah bulan Februari jadi kami akan meneruskan apa yang sudah dicanangkan oleh kepala kantor terdahulu,” tandasnya. Wardoyo

Exit mobile version